Sendi Sespri Iriana Jokowi Potensial Jadi Bintang Baru di Peta Persaingan Pilwakot Bogor
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Jakarta - Figur Sekretaris Pribadi Ibu Negara Ibu Iriana Jokowi, Sendi Fardiansyah dinilai punya potensi besar dalam konstetasi persaingan Pilkada Wali Kota atau Pilwakot Bogor. Elektabilitas Sendi diprediksi melejit sebagai bakal calon Wali Kota Bogor di Pilkada 2024.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah. Bagi Toto, sejumlah program dan kemasan sosialisasi ala Sendi bukan saja masif, tapi juga positif untuk mendongkrak elektabilitasnya.
Dia menyebut ada keseriusan Sendi maju sebagai bakal calon Wali kota Bogor dengan mendaftar ke sejumlah partai politik seperti Gerindra, Golkar, dan PDIP.
Menurut Toto, kemunculan figur seperti Sendi bukan hanya akan meramaikan Pilwakot Bogor. Tapi, kata dia, sosok Sendi dianggapnya bisa jadi barometer. Selain itu, berpotensi jadi indikator dalam preferensi pemilih terhadap kandidat dari kalangan muda.
“Kenapa seksi? Karena Sendi datang dari segmen anak muda yang kebetulan berprofesi atau bekerja sebagai sekretaris pribadi Ibu Negara, yaitu Ibu Iriana Jokowi. Ini kan news value buat diberitakan. Dan semakin diberitakan, semakin naik popularitasnya,” ujar Toto, dalam keterangannya, Selasa, 7 Mei 2024.
Toto menambahkan, melalui masifnya pemberitaan tersebut, Sendi akan mendapat berkah opini positif sebagai anak muda berprestasi. Dia mengatakan demikian karena Sendi dipercaya sudah bekerja hampir 10 tahun di lingkungan istana presiden sebagai Sespri Iriana.
Pun, dia menyebut isu dinasti politik tak berpengaruh terhadap Sendi. Ia bilang demikian karena isu dinasti politik sangat elitis. "Dan tak banyak pengaruh di kalangan pemilih yang mayoritas berkategori grass root baik secara pendidikan maupun secara ekonomi,” tutur Toto.
Lebih lanjut, dia menambahkan, Sendi juga dengan mudah mematahkan isu dinasti tersebut. Hal itu menurutnya karena Sendi merupakan bagian dari dinasti.
Dinasti disebutnya lebih identik dengan keturunan atau keluarga. Sementara, Sendi berada di lingkaran Istana itu karena pekerjaannya sebagai Sekpri, bukan sebagai keluarga seperti anak, mantu dan seterusnya.
Maka itu, menurut dia, dengan bekal dan modal sosial yang dimiliki Sendi, yang bersangkutan potensial jadi bintang baru di Pilwakot Bogor.
"Apalagi, Sendi dinilai sebagai anak muda yang energik, inovatif, kreatif, visioner. Dan, yang tak kalah penting cukup peduli dan merakyat," tuturnya.
Toto menekankan dari pengamatannya selama ini, Sendi bukan saja aktif dan masif mem-branding diri lewat aneka atribut ruang publik. Sendi identik dengan slogan ‘Bogor Hepi’ dan aktif turun menyapa masyarakat bawah dengan aneka kemasan.
Dia menyebut cara Sendi seperti saat rangkaian kegiatan selama Ramadhan dari awal sampai akhir bulan suci tersebut. Salah satunya aktivitas Sendi yang jadi perhatian ketika sahur perdananya di rumah warga miskin dengan mengajak istrinya.
Lalu, di akhir Ramadhan, Sendi juga sempat keliling bagi-bagi sembako ke rumah warga ketika malam takbiran.
“Kegiatan seperti ini berefek emosional publik yang positif. PR besar Sendi itu adalah mendongkrak tingkat pengenalan yang di survei masih 31 persen," tuturnya.
"Tapi, bagusnya, Sendi punya tingkat kesukaan publik yang tinggi, sekitar 70%. Ini modal dia untuk dipilih,” tutur Sendi.
Kemudian, Toto menuturkan dari pengalamannya di bidang survei, yang rawan bahaya itu justru figur yang pengenalan tinggi tapi kesukaan rendah.
"Masih mending yang pengenalan rendah tapi kesukaan tinggi. Dan ini yang terjadi pada Sendi. Semakin dia dikenal, potensi dipilihnya tinggi karena rata-rata orang yang mengenalnya suka," kata Toto.