Cerita Zulhas Sempat Tolak Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Maunya Erick Thohir

Zulkifli Hasan dan Gibran Rakabuming Raka
Sumber :
  • Instagram/ @zul.hasan

Jakarta – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan alias Zulhas mengenang masa-masa saat Presiden RI terpilih Prabowo Subianto masih mencari sosok pendampingnya untuk maju pada Pilpres 2024. Zulhas mengaku sempat menolak Gibran Rakabuming Raka maju sebagai Wakil Presiden dari Prabowo. 

Awalnya, Zulhas bercerita bahwa politik itu berisi kesepakatan antara semua pihak. Dia kemudian mengaitkan kesepakatan politik tersebut dengan momen penetapan Gibran sebagai Wakil Presiden Prabowo pada Pilpres 2024.

"Jadi politik ini kan kesepakatan, ini juga saya jelaskan, oh saya enggak setuju si ini, kenapa Gibran jadi wapres, saya maunya ini," kata Zulhas di kawasan Jakarta Utara pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Zulkifli Hasan, Prabowo dan Erick Thohir di acara Hari Santri 2023, Surabaya

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

Zulhas mengaku saat itu dirinya ngotot mengusulkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto. Sedangkan, Partai Golkar mengusulkan ketua umumnya Airlangga Hartarto, dan Partai Demokrat pun ingin agar ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju bersama Prabowo.

"Karena ngotot, saya ngotot, saya enggak mau dong, kalau Erick saya baru mau. Golkar enggak bisa, saya kan nomor dua harusnya Airlangga, enggak bisa saya kan AHY," kata Zulhas. 

Meski begitu, Zulhas menyebut akhirnya semua partai politik pendukung Prabowo Subianto berdiskusi dan melakukan voting terkait nama calon Wakil Presiden. Hasilnya, nama Gibran Rakabuming Raka pun banyak dipilih dan diputuskan maju mendampingi Prabowo.

"Ini enggak mau, ini enggak mau, saya dapat satu, Pak Airlangga dapat satu, Gibran dapat tujuh, ya akhirnya Gibran. Ketemu jalan tengah, jalan tengah namanya Gibran. Itulah politik, belum tentu maunya kita," pungkas Zulhas.