Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang PDIP Berkoalisi dengan Prabowo
- Dok. Istimewa
Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menepis anggapan bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi tembok tebal yang menghalangi jalan PDI Perjuangan (PDIP) berkoalisi dengan Prabowo-Gibran pasca Pilpres 2024.
"Itu tidak benar. Sekali lagi, tidak benar bahwa anggapan Pak Jokowi itu sebagai tembok tebal ataupun halangan, sama sekali tidak," kata Saras kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 2 Mei 2024.
Saras menjelaskan, hubungan pihaknya dengan PDIP masih berjalan baik. Bahkan Prabowo selaku presiden RI terpilih periode 2024-2029 berharap hubungan baik itu bisa terus berjalan di masa mendatang.
"Komunikasi berjalan dengan baik dan tentunya Pak Prabowo berharap komunikasi itu bisa berjalan terus ke depan," jelas dia.
Pertemuan Prabowo-Megawati Tunggu Hari Baik
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengungkap rencana pertemuan capres pemenang Pilpres, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Kata Nusron, pertemuan keduanya masih menunggu hari baik.
"Kalau orang Jawa bilang, nunggu hari baik. Kira-kira begitu," kata Nusron kepada wartawan di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin, 22 April 2024.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati masih dalam proses pencocokan waktu.
Muzani berharap, rencana pertemuan antara kedua tokoh politik itu tak lama lagi akan terwujud dan bisa disampaikan secara terbuka ke publik.
"Sekarang sedang mulai dicocokkan waktu-waktunya dan mudah-mudahan agenda ini tidak terlalu lama lagi akan disampaikan ke hadapan publik," kata Muzani.