Megawati Bersedia Bertemu Prabowo tapi Ada Syarat-syaratnya, Kata Elite PDIP
- VIVA/ Natania Longdong
Jakarta - Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara formal akan berlangsung setelah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 24-26 Mei 2024.
Sebab, kata Basarah, pertemuan formal nantinya juga pasti akan membahas langkah politik PDIP apakah berada di dalam atau di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Menyangkut pertemuan-pertemuan yang sifatnya politik kenegaraan, tentu, dalam konteks itu, Bu Mega akan mengaitkan tentang bagaimana positioning PDI Perjuangan sebagai sebuah partai politik. Dalam kaitan itulah, maka jika pertemuan yang dimaksud adalah bersifat politik formal kenegaraan, maka kita akan masih menunggu sebuah Rapat Kerja Nasional, yang tadi Mas Djarot sudah informasikan detail tanggalnya, yaitu 24-25-26 Mei yang akan datang," ujar Basarah di kantor pusat PDIP, Jakarta, dikutip Selasa, 23 April 2024.
Basarah menambahkan pertemuan antara Megawati dan Prabowo itu dalam konteks warga negara serta pribadi. Menurutnya, hal tersebut tidak menjadi masalah karena Prabowo dan Megawati memiliki relasi yang baik selama ini dan tidak ada perselisihan apapun.
"Apakah pertemuan secara pribadi itu akan atau dimungkinkan terlaksana? Bisa saja iya. Tapi, sekali lagi, Bu Mega adalah seorang tokoh bangsa yang tahu persis protokolernya, mana protokoler sebagai pribadi, seorang warna negara Indonesia, seperti beliau menuliskan di amicus curiae kemarin, kapan beliau sebagai seorang ibu, dan kapan beliau sebagai seorang ketua umum partai politik, dan kapan beliau sebagai presiden republik Indonesia kelima," ujarnya.
Secara psikologis, kata Basarah, pertemuan Megawati dan Prabowo tak memiliki hambatan. Basarah mengatakan keduanya memiliki sejarah yang panjang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sekali lagi kami ingin jelaskan bahwa secara personal, secara pribadi, hubungan Bu Mega dengan Pak Prabowo sangat baik. Mereka berdua punya sejarah panjang di dalam hubungan antara manusia, bangsa Indonesia tersebut," ujarnya.