Soal Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Airlangga Sebut Bakal Bahas di Internal KIM
- istimewa
Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengaku bakal membahas wacana bergabungnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke dalam koalisi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Ya, nanti kita bahas di internal koalisi Indonesia Maju," kata Airlangga Hartarto kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 16 April 2024.
Kendati demikian, Airlangga belum berbicara banyak terkait bahasan di internal KIM soal wacana bergabungnya PPP. Ia juga mengaku tak tahu soal bagi-bagi jatah menteri pada periode 2024-2029 mendatang. "Belum ada. Saya belum paham," ucap Airlangga.
Sebelumnya diberitakan, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengatakan partainya siap bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasangan Prabowo-Gibran ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024.
"Ya, iya tentu kalau untuk membangun Indonesia kan harus bersama nanti ke depannya," kata Mardiono di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin, 15 April 2024.
Mardiono enggan memberikan jawaban tegas saat ditanya apakah PPP menjadi partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang bergabung ke Prabowo-Gibran.
Dia hanya menyebutkan, PPP masih tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Ia hanya mengatakan, pemerintahan Prabowo-Gibran belum dilantik.
"Ya sekarang saya kan belum bisa menjawab karena kan PPP masih menjadi Koalisi Indonesia Bersatu yaitu koalisi pemerintahan Pak Joko Widodo ya. Nanti untuk pemerintahan yang baru itu kan belum dilantik," ujarnya.
Namun, ia melempar kode keras terkait langkah ke depan PPP. "Jadi, kalau koalisi ya tentu nanti untuk langkah yang ke depan ya, kita nanti dengan pemerintahan yang baru ya tentu kita akan membicarakan itu," katanya.
Lebih lanjut, Mardiono mengatakan sejauh ini belum ada pembicaraan di dalam internal PPP yang membahas soal bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Ya kita belum membicarakan itu kok, karena kita sekali lagi kami masih koalisi dengan Indonesia ya, tapi di bawah pimpinan Pak Jokowi," ujarnya.