Gerindra Ragu PDIP Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- VIVA/Andrew Tito
Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tak yakin PDI Perjuangan (PDIP) menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kelak.
Hal itu dikatakan Muzani merespons ada tidaknya kekhawatiran dari Gerindra jika PDIP menjadi oposisi. Sedangkan partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu berpeluang besar menduduki kursi DPR RI karena meraih suara tertinggi di Pileg 2024.
"PDIP oposisi? Kata siapa? Kalau ternyata enggak, gimana?" kata Muzani kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, dikutip Rabu, 27 Maret 2024.
Muzani sendiri menegaskan Gerindra patuh terhadap amanah dalam Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 17 Tahun 2021 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3).
Aturan itu menjelaskan bahwa kursi ketua DPR RI akan ditempati oleh partai pemenang pemilihan umum (Pemilu). Gerindra kata dia tidak tertarik untuk ikut merevisi undang-undang tersebut.
"Kami dari Gerindra menganggap bahwa apa yang diamanahkan oleh Undang-undang MD3 sudah benar, sebagai sebuah kesepakatan sudah tepat. Gerindra tidak tertarik untuk melakukan revisi itu karena kita ingin menciptakan suasana politik yang kondusif, kebersamaan yang kita jaga di Senayan meskipun perbedaan politik, perbedaan aspirasi," kata dia.
Lebih lanjut, Muzani pun menegaskan pihaknya tidak akan mempermasalahkan siapapun yang akan menduduki kursi DPR itu. Termasuk PDIP yang dinyatakan KPU sebagai partai dengan raihan suara tertinggi di Pileg 2024.
"Gerindra tidak keberatan dengan siapapun yang akan duduk sebagai ketua DPR, kalau partai itu pemenang pemilu," pungkas Muzani.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah merampungkan rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional hari ini, Rabu, 20 Maret 2024. Suara yang telah direkapitulasi meliputi perolehan di 38 provinsi.
Berdasarkan rekapitulasi KPU, PDI Perjuangan (PDIP) menjadi partai yang paling banyak meraup suara pada Pemilu 2024. Partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu berhasil meraih 25.387.278 suara.
Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh Partai Golkar dengan perolehan 23.208.654 suara. Partai Gerindra menempati posisi ketiga berdasarkan rekapitulasi KPU dengan 20.071.708 suara dari total 38 provinsi.
Berikut merupakan rincian raihan suara partai politik tingkat nasional:
1. PKB: 16.115.655 suara
2. Partai Gerindra: 20.071.708 suara
3. PDIP: 25.387.278 suara
4. Partai Golkar: 23.208.654 suara
5. Partai NasDem: 14.660.516 suara
6. Partai Buruh: 972.910 suara
7. Partai Gelora: 1.281.992 suara
8. PKS: 12.781.353 suara
9. PKN: 326.800 suara
10. Partai Hanura 1.094.588 suara
11. Partai Garuda: 406.883 suara
12. PAN: 10.984. 003 suara
13. PBB: 484.486 suara
14. Partai Demokrat: 11.283.160 suara
15. PSI: 4.260.169 suara
16. Partai Perindo: 1.955.155 suara
17. PPP: 5.878.777 suara
18. Partai Ummat: 642.545 suara
Dengan perolehan tersebut, ada 8 partai politik yang lolos ambang batas parlemen 4 persen. Berikut merupakan daftar 8 parpol tersebut:
1. PDIP 16,72 persen
2. Golkar 15,28 persen
3. Gerindra 13,22 persen
4. PKB 10,61 persen
5. Nasdem 9,65 persen
6. PKS 8,42 persen
7. Demokrat 7,43 persen
8. PAN 7,23 persen