Golkar Incar Jatah 5 Menteri, Gerindra: Belum Dibahas

Waketum Gerindra sekaligus TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Elite Partai Gerindra merespons soal pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menginginkan 5 jatah kursi menteri di kabinet pemerintahan periode 2024-2029.

Golkar merasa layak dapat 5 kursi menteri karena berperan memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apalagi, Golkar di Pileg 2024 juga menang di 15 dari 38 provinsi.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan komposisi menteri di kabinet capres Prabowo Subianto belum dibahas hingga saat ini. Maka itu, ia tak bisa bisa bicara banyak.

"(Jadi) mohon maaf kami belum bisa memberi tanggapan terlalu jauh persoalan ini," kata Habiburokhman dikonfirmasi awak media, Minggu, 17 Maret 2024.

Pekerja melipat surat suara pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024

Photo :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

Habiburokhman yang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran memastikan belum ada pembahasan terkait jabatan menteri di kabinet pemerintahan yang akan datang. Pihaknya, kata Habiburokhman, masih fokus mengawal rekapitulasi Pemilu 2024.

"Sepengetahuan saya hal ihwal terkait jabatan menteri belum dibahas. Mungkin setelah penetapan pemenang Pemilu yang fix barulah hal tersebut dibicarakan," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut.

Sebelumnya, elite Partai Demokrat sudah menanggapi keinginan Golkar soal jatah 5 menteri. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengingatkan agar anggota Koalisi Indonesia Maju dapat menahan diri saat ini.

Kamhar menyampaikan demikian karena saat ini masih berlangsung proses rekapitulasi.

"Karena saat ini proses rekapitulasi itu masih berlangsung, ada baiknya kita menahan diri menunggu pengumuman resmi KPU," kata Kamhar, Sabtu, 16 Maret 2024.

Diketahui, Golkar bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Selain Golkar, ada PAN, Gerindra, Demokrat yang punya kursi di parlemen. Lalu, ada juga barisan parpol non parlemen seperti PSI, Partai Gelora, Garuda, PBB, dan Prima.