JK: Kalau Pemerintahan yang Akan Datang Kacau Maka Semuanya Akan Kena
- VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)
Jakarta - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) mengkritik pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menurutnya telah menghabiskan anggaran negara untuk hal-hal yang tidak efisien dan tak prinsipil.
"Siapa pun pemerintah ini, tidak mudah memerintah Indonesia pada pemerintah yang akan datang. Kenapa? Karena pemerintahan sekarang telah menghabiskan segala sumber dana untuk sesuatu, untuk hal-hal yang kadang-kadang tidak efisien, tidak prinsipil," kata JK dalam forum diskusi bertajuk Election Talk 04 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia di Depok, Kamis, 7 Maret 2024.
Dia tidak menjelaskan hal-hal tak efisien di era Jokowi melainkan hanya menyinggung pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur, katanya, memang penting. Dia mencontohkan, hanya butuh waktu 20 menit dari rumahnya ke kampus Universitas Indonesia karena ada jalan tol.
Meski berdampak baik, JK mengingatkan ihwal utang negara untuk membiayai pembangunan infrastruktur. JK menyebut utang negara dengan bunganya kian menumpuk.
"Kita menghadapi tantangan: kita banyak utang lebih 8.000 triliun, utang BUMN kurang lebih 3.000 sampai 4.000 triliun. Jadi, 11.000 sampai 12.000 triliun, bunganya saja, cicilannya kira-kira 6.000 triliun," ujarnya.
Maka, dia pun mengajak semua pihak untuk bersatu dan bersiap menghadapi masalah ekonomi masa mendatang. Pemerintah selanjutnya, dia mengingatkan, harus memiliki keberanian untuk menghadapi masalah ekonomi.
"Siapa yang bayar itu? Ya kita semuanya bersama-sama. Kalau tidak diselesaikan maka bagaimana menghadapinya? Pemerintah yang akan datang harus punya keberanian. Kalau dia kacau pemerintahan yang akan datang, maka semuanya akan kena. Jadi semuanya akan sulit," kata JK.