Adu Kuat Sahroni Vs Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta, Siapa Paling Beken?
- VIVA
Jakarta – Politikus Nasdem Ahmad Sahroni dan politikus Golkar Ridwan Kamil (RK) menuai sorotan setelah keduanya saling sindir di media sosial terkait kans keduanya di Pilkada DKI Jakarta tahun 2024 mendatang.
Sahroni menyindir baliho Ridwan Kamil yang terpampang di salah satu jalanan protokol Jakarta dengan tulisan "OTW Jakarta nihhh. Baliho ini dianggap sebagai sinyal bahwa Mantan Gubernur Jawa Barat itu akan ikut berpartisipasi dalam Pilgub DKI Jakarta pada November 2024 mendatang.
Politikus Nasdem itu menganggap Ridwan Kamil bukan lawan yang sulit di Pilkada DKI Jakarta. Sahroni mengaku tidak terlalu khawatir dengan rencana majunya Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai sosok Ridwan Kamil dan Ahmad Sahroni sama-sama potensial sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil survei nasional terbaru Indikator pada akhir Januari- awal Februari 2024 yang dilakukan di 18 provinsi, termasuk DKI Jakarta, elektabilitas Ridwan Kamil berada di posisi kedua terbanyak setelah Ahok.
Indikator tidak memasukan nama Anies Baswedan sebagai calon pertahana karena saat survei berlangsung, Anies sedang maju sebagai calon presiden (capres). Walaupun, Anies Baswedan berpeluang maju lagi sebagai cagub DKI Jakarta jika dinyatakan kalah di Pilpres 2024, karena baru satu kali menjabat.
"Tapi berdasarkan survei-survei sebelumnya mas Anies juga tidak dominan elektabilitasnya di Jakarta. Berdasarkan survei teranyar yang kami punya, memang Ridwan Kamil menempati posisi kedua terbanyak setelah Ahok. Nah Ahmad Sahroni itu ada di peringkat 4 dengan 9,3 persen," kata Burhanuddin Muhtadi dalam perbincangan di tvOne, dikutip Selasa, 27 Februari 2024
Kompetitif
Dengan asumsi itu, Burhanuddin menilai pertarungan calon gubernur DKI Jakarta masih sangat terbuka. Apalagi, bila melihat elektabilitas dari Pj gubernur DKI saat ini, Heru Budi Hartono sekitar 64 persen dan approval ratingnya dibawah 30 persen.
"Jadi memang sangat tidak kompetitif PJ Gubernur DKI Jakarta sekarang. Dan itu membuka kemungkinan petarungan yang lebih kompetitif, terutama calon-calon yang ingin bertarung, dengan asumsi mas Anies terlibat sekalipun, karena mas Anies kuat di Jaksel dan Jaktim, tetapi kurang begitu kuat di Jakbar dan utara," paparnya
Sementara terkait rivalitas Sahroni Vs Ridwan Kamil, Burhanuddin menyatakan meskipun elektabilitas Ridwan Kamil lebih unggul dari Ahmad Sahroni tapi selisihnya tidak jauh sekitar 11 persen.
Ridwan Kamil, lanjutnya, memang lebih populer ketimbang Ahmad Sahroni karena pernah menjadi Gubernur Jawa Barat dan namanya masuk sebagai bakal calon wakil presiden meskipun akhirnya tidak jadi.
"Ridwan Kamil punya modal elektoral yang mungkin lebih dikenal warga secara umum, tapi meningkatkan popularitas di Jakarta itu enggak sulit, karena pertama penduduknya lebih well inform. Kedua, geografinya lebih mudah dijangkau melalui canvasing. Ketiga, warga DKI itu relatif terbuka dari informasi manapun. Ini masih ada beberapa bulan jadi masih ada waktu, termasuk bagi calon-calon yang elektabilitasnya masih kecil," ujarnya