Ajakan Berkoalisi ke Kubu 01 dan 03 Tidak Bertepuk Sebelah Tangan, Kata Sekjen Gerindra
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta – Ajakan untuk berkoalisi kepada kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud oleh kubu Prabowo-Gibran yang berdasarkan hitung cepat menang di Pilpres 2024, diyakini tidak bertepuk sebelah tangan.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai kemungkinan Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkoalisi dengan kubu 01 dan 03 dapat terjadi.
"Kami merasa bahwa insya Allah ajakan kami untuk bersama-sama membangun Indonesia ke depan di bawah pemerintah Prabowo-Gibran sepertinya bukan bertepuk sebelah tangan," kata Muzani saat ditemui di Jakarta, Selasa, dikutip dari Antara.
Hal tersebut dikatakan Muzani lantaran pihaknya telah membuka komunikasi dengan partai oposisi di kubu 01 dan 03 setelah pasangan Prabowo-Gibran unggul suara dalam hitung cepat atau quick count Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Muzani mengaku hingga saat komunikasi dengan beberapa petinggi partai oposisi masih berjalan dengan baik.
Bahkan berdasarkan komunikasi yang dibangun itu, Muzani memahami pihaknya memiliki kesamaan dengan partai lain yakni ingin memajukan bangsa Indonesia.
"Karena sesungguhnya di antara kami (partai) juga mempunyai pemahaman yang sama tentang masa depan Indonesia masa depan pemerintahan dalam situasi yang lebih baik," kata dia.
Saat ditanya siapa saja petinggi partai yang telah ditemui, Muzani enggan memberi tahu hal tersebut.
Dia berharap pertemuan dengan para oposisi tersebut bisa menghasilkan kerja sama untuk pemerintah Indonesia yang lebih kuat.
Untuk diketahui, berdasarkan situs resmi KPU yang dikutip hari ini pukul 20.16 WIB, tercatat perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran mencapai 58,72 persen. Di posisi ke dua ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara 24,26 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan perolehan suara 17,03 persen.
Data itu berdasarkan hasil quick count yang digelar KPU dari 82.3236 tempat pemungutan suara (TPS) atau 73,01 persen dari jumlah seluruh TPS di Indonesia.
Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai 20 Maret 2024. (Ant)