Prabowo-Gibran Unggul Versi Quick Count, Bahlil: Jangan Jumawa, Ini Kemenangan Rakyat

Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Farhan Faris

JakartaKetua Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia bersyukur bahwa hari ini Rabu, 14 Februari 2024, merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia karena melakukan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 secara lancar dan aman. Bahkan, kata dia, tidak ada dinamika yang sangat berarti dalam prosesnya.

“Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT bahwa hari ini menjadi hari bersejarah melakukan pemilu berjalan lancar dan sampai sekarang kita lihat tidak ada sebuah dinamika berarti,” kata Bahlil di Jakarta pada Rabu, 14 Februari 2024.

Gibran Rakabuming Raka, Prabowo Subianto, dan Bahlil Lahadalia

Photo :
  • Dok.istimewa

Kemudian, Bahlil bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran juga bersyukur melihat hasil perhitungan cepat lewat quick count yang luar biasa rata-rata diangka 50 peresen. Menurut dia, hal ini tentu merupakan kemenangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Sudah barang tentu, ini bukan kemenangan hanya tim pasangan nomor 2 (Prabowo-Gibran). Tapi ini kemenangan untuk rakyat Indonesia. Ini sebenarnya arti demokrasi. Saya pikir, mereka melakukan itu dengan baik tanpa. Ada paksaan dan prosesnya berjalan sampai sekarang,” ujar Menteri Investasi ini.

Maka dari itu, Bahlil mengatakan kedepannya adalah bagaimana menunggu Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) untuk memberikan ruang waktu menyelesaikan tugas-tugas kenegaraannya sambil melihat apa keputusan akhirnya. Terpenting, kata dia, jangan ada kesombongan atas keunggulan dari Pemilu 2024 ini.

“Terpenting adalah ini kemenangan seluruh rakyat Indonesia, tidak perlu rasa jumawa,” jelas dia.

Prabowo-Gibran pantau quick count di Istora Senayan, Jakart, Rabu (14/02/24)

Photo :
  • Istimewa

Kemudian, Bahlil juga mengapresiasi kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang belum mendapatkan amanah dari rakyat Indonesia melalui Pemilu 2024. Menurut dia, perjalanan Prabowo untuk menduduki kursi Presiden Republik Indonesia juga sangat panjang.

“Yang belum mendapatkan amanah ini bagian daripada proses perjalanan. Karena apa? Prabowo aja kalahnya 3 kali. Jadi calon Wapres 2009, jadi calon presiden 2014, jadi calon presiden 2019. Jadi 3 kali, dan keempat kali baru dapat. Dan itulah arti sebuah perjuangan,” pungkasnya.