Respons Menohok Wiranto soal Ganjar Singgung 3 Jenderal Mencla Mencle
- istimewa
Jakarta - Eks Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Wiranto merespons pernyataan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menyinggung tiga jenderal yang tak konsisten alias mencla mencle. Tiga jenderal yang disinggung Ganjar yaitu Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Agum Gumelar.
Wiranto mengaku tidak ambil pusing dengan omongan Ganjar. Dia pun menyuarakan pesan suro diro joyo diningrat lebur dening pangastuti yang artinya setiap kebencian, kemarahan, kekerasan hati akan luluh oleh kelembutan, kebijaksanaan, dan kesabaran.
Wiranto menanggapi itu di sela acara Konsolidasi Serikat Mantan Aparatur Perangkat Desa (Semar Desa) se-Jawa Tengah di Kabupaten Semarang, Kamis kemarin.
Ia paham jika dirinya membalas pernyataan Ganjar maka akan tercipta situasi panas. Bagi dia, cara tak santun itu tak perlu dilawan dengan perilaku yang sama.
"Sesuatu dan cara-cara seperti itu, cara-cara tidak sopan, tidak santun, tidak lazim, kalau kita lawan dengan cara yang sama maka keadaan akan menjadi panas dan masyarakat menjadi terpengaruh panas," kata Wiranto, dalam keterangannya dikutip pada Jumat, 9 Februari 2024.
Dia pun kembali jelaskan sikap dukungannya terhadap capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang disoroti Ganjar. Saat ini, Wiranto juga bagian dari Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Baca Juga: Ganjar Sebut 3 Jenderal Mencla-mencle, TKN: Seorang Capres Mestinya Gak Nyasar ke Personal
Wiranto tak menafikan saat dua pilpres sebelumnya, ia memang mendukung Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan rival Prabowo.
"Pak Wiranto mendukung Pak Jokowi karena waktu itu saya bandingkan keadaan negara, pergaulan internasional, dan kebutuhan masyarakat, maka presiden yang saya anggap hebat dan tepat ya Pak Jokowi," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI itu.
Lebih lanjut, ia menuturkan untuk Pilpres 2024, figur Prabowo yang paling siap melanjutkan kepemimpinan dan hasil pembangunan Jokowi dibanding dengan capres lainnya. Dia bilang demikian karena melihat Prabowo yang punya kemampuan, pengalaman, dan tekad mewakafkan seluruh sisa hidupnya buat negeri Indonesia. Selain itu, ia menilai eks Danjen Kopassus itu juga sudah selesai dengan dirinya.
"Itu tidak mencla-mencle. Itu pilihan dari hasil pemahaman yang mendalam bagi seorang warga negara yang dalam demokrasi diberi kebebasan untuk memilih. Gak boleh mendidih darahnya. Gak boleh dendam, gak boleh marah," ujar Wiranto.
Dia lalu mengungkap alasannya tak mendukung Ganjar. Wiranto menyinggung elite PDIP yang sempat menyindir Ganjar sebelum ditetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai capres partai berlambang moncong putih tersebut
"Lah mengapa enggak milih capres yang ini (Ganjar). Karena saya tahu, bukan saya ya yang mengatakan, tapi teman-temannya mengatakan bahwa yang bersangkutan itu kemlinthi," ujar Wiranto.
"Yang mengatakan bukan saya, yang mengatakan teman-temannya di sana yaitu kemlinthi, keminter. Dan, akhirnya bisa keblinger," sebut Wiranto.
Dalam dinamika menuju Pilpres 2024, salah satu momennya sempat elite PDIP menyudutkan Ganjar sebelum ditetapkan jadi capres partai tersebut. Momen itu terjadi pada Juni 2022.
Politikus senior PDIP Trimedia Panjaitan saat itu menyebut langkah Ganjar dinilainya bermanuver untuk kepentingan nyapres di 2024 dan sudah kelewat batas serta kemlinthi.
"Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi. Dia harusnya sabar dulu. Dia jalankan tugasnya sebagai Gubernur Jateng, dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab/kota, itu baru," kata Trimedya, Rabu, 1 Juni 2022.
Selain Trimedya, Ketua DPD PDIP Jateng sekaligus Ketua DPP Bappilu Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul juga sempat menyinggung Ganjar yang sudah keminter. Dia mengatakan demikian karena sebagai alasan tak diundangnya Ganjar pada pengarahan kader PDIP pada 22 Mei 2021.