AHY Sebut Bunga Pinjol Bikin Susah Warga untuk Buka Usaha

Pidato Politik Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik bertajuk 'Indonesia Maju Rakyat Sejahtera'. Ia pun menyinggung soal bunga pinjaman online (pinjol) yang tinggi membuat masyarakat kesulitan untuk mengajukan kredit usaha

"Jangan lagi ada rakyat yang justru mencari kemudahan untuk mendapatkan kredit melalui pinjol dengan bunga yang tinggi dan tekanan dari para penagih utang," ujar AHY di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Februari 2024.

AHY mengatakan, Partai Demokrat bakal berjuang untuk meningkatkan perekonomian salah satu caranya adalah membantu peluang usaha dengan kredit yang terjangkau. Selain itu, AHY juga berbicara tentang pertumbuhan ekonomi juga harus diiringi dengan penurunan rasio utang.

Ilustrasi pinjol

Photo :
  • Antara/HO-kapersky

"Demokrat akan berjuang untuk menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya, prosedur perizinan untuk membuka dan menjalankan usaha harus dipermudah," kata dia.

Putra presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut solusi yang ditawarkan Partai Demokrat adalah dengan mendorong pendapatan negara melalui upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. AHY pun mencontohkan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) di era pemerintahan SBY. 

"Pada era pemerintahan presiden SBY, PDB kita meningkat hampir 4,5 kali lipat selama sepuluh tahun. Begitu juga dengan APBN kita, sehingga kita memiliki cukup dana untuk meningkatkan anggaran pendidikan, pertahanan, bantuan sosial, subsidi komoditas strategis, gaji pegawai serta pembangunan Infrastruktur di bidang transportasi, energi, komunikasi baik di kota maupun di desa," kata dia.

Selain itu, AHY mengulas saat SBY menjadi presiden ke-6 RI dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dan rasio utang yang berkurang terhadap PDB.

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh BRI. (ilustrasi)

Photo :

"Dari 57 persen tahun 2004 menjadi 24 persen di tahun 2014. Selain itu utang IMF yang menjerat sejak krisis ekonomi 1998 juga dapat kita lunasi," ujarnya.