Ganjar soal Ahok sebagai ‘Kuda Putih’ Jokowi: Dia Punya Nilai, Take It or Leave It!
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Balikpapan - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menjawab keraguan sejumlah kalangan terkait dukungan mantan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kepada pasangan Ganjar - Mahfud MD.
Dikabarkan bahwa dukungan Ahok kepada pasangan Ganjar-Mahfud akan menghambat pembentukan koalisi paslon nomor 3 dan paslon nomor 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
Pasalnya, Ahok dianggap sebagai ‘Kuda Putih’ Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apabila, paslon 3, Ganjar-Mahfud lolos ke putaran kedua Pilpres 2024, kemungkinan tidak akan berkoalisi dengan paslon nomor 1.
"Ya, semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, dan berasumsi. Pak Ahok adalah teman saya. Dia sudah lama bersama saya, dan tentu saja dia punya nilai-nilai," kata Ganjar kepada wartawan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 6 Februari 2024.
Nilai-nilai itu, kata Ganjar, ditunjukkan Ahok sewaktu menjabat anggota DPR RI, Wakil Gubernur DKI Jakarta, hingga Gubernur DKI Jakarta.
Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta ketika Jokowi memenangkan Pilpres 2014. Sebelumnya, Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, dan Ahok sebagai wakilnya. Mereka memenangkan Pilkada DKI Jakarta tahun 2012.
“Ingat semua kasusnya? Orang jualan ayat, dan kemudian dia masuk penjara. Dan, dia ikhlas itu. Lalu, dia menjadi seorang profesional dengan bayaran yang cukup, dan memilih keluar untuk membantu saya, karena sebuah nilai,” kata Ganjar.
Nilai-nilai itu, lanjutnya, secara universal bisa dipertanggungjawabkan. “Take it or leave it, itu saja,” pungkasnya.