Mahfud MD Mundur Sebagai Menkopolhukam, Pengaruhi Solidaritas Kabinet Indonesia Maju?
- Istimewa
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menkopolhukam, Mahfud MD, mengumumkan pengunduran dirinya. Tinggal bertemu Presiden Joko Widodo, untuk memberikan surat resmi pengunduran diri tersebut. Mundurnya Mahfud MD, apakah akan berpengaruh pada Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Maruf Amin?
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, meyakini mundurnya Mahfud MD tidak akan mempengaruhi berjalannya Kabinet Indonesia Maju hingga masa tugasnya pada Oktober 2024 ini.
"Saya yakin enggaklah, saya yakin semua baik-baik saja," kata Bahlil kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 31 Januari 2024.
Dalam kesempatan itu, Bahlil juga membantah adanya perpecahan di dalam kabinet yang membuat Mahfud mundur dari jabatannya.
Menurutnya, keputusan mundur yang diambil Mahfud MD tersebut semata-mata karena ingin fokus berkampanye sebagai calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 pada Pilpres 2024 ini.
"Mungkin agar lebih fokus melakukan kampanye, supaya total. Kalau menteri kan harus cuti, izin, enggak bisa sekaligus seminggu, paling sehari, dua hari itu pilihanlah," ungkapnya.
Lebih jauh, Bahlil meyakini Presiden Jokowi akan menerima dan menghargai dengan baik keputusan Mahfud MD untuk mundur dari kabinetnya.
"Saya yakin Pak Presiden seorang demokratis, negarawan, yang juga pasti menghargai," tandas Bahlil.
Sebelumnya diberitakan, calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 3, Mahfud MD sudah menyiapkan surat pengunduran diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI. Ia ingin memberikan langsung surat tersebut kepada Presiden Jokowi.
"Hari ini saya sudah membawa surat untuk Presiden, untuk disampaikan ke Presiden langsung tentang masa depan politik saya," kata Mahfud di Lampung Tengah, Rabu, 31 Januari 2024.
Dia bilang surat itu akan disampaikan begitu dirinya dapat jadwal bertemu langsung dengan Jokowi. "Tapi, saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu, begitu saya ketemu langsung, saya sampaikan surat ini," lanjut Mahfud.
Menurut dia, dengan memberikan surat pengunduran diri secara langsung ke Jokowi, merupakan etika yang baik. Sebab, kata dia, Jokowi sebelumnya memberikan amanah dan tugas kepada Mahfud untuk menjabat Menko Polhukam dengan penuh kepercayaan.
"Saya hanya akan menyampaikan surat singkat saja. Dengan itu tadi saya dulu diangkat dengan hormat, menerima pengangkatan dengan hormat, saya akan pamit dengan penuh kehormatan juga kepada beliau," ujar mantan Ketua MK itu.