Sindir Cak Imin yang Tak Paham LFP, TKN: Bahaya Kalau Jadi Pemimpin Nasional
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menilai calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tak paham isu tentang energi. Alasan Nusron karena Cak Imin tak paham saat ditanya Gibran Rakabuming Raka soal Lithium Ferro Phosphate (LFP) dalam debat keempat Pilpres 2024, Minggu malam, 21 Januari 2024.
Nusron khawatir dengan ketidakpahaman Cak Imin soal energi. Sebab, jika dia diberikan kesempatan memimpin Indonesia, bukan tidak mungkin kebijakannya nanti akan diintervensi oleh bangsa asing.
Menurut dia, jika disetir kepentingan asing maka bisa saja salah dalam mengambil keputusan.
"Ini justru akan menjadi bahaya ke depan kalau menjadi pemimpin nasional karena kebijakan energinya. Saya khawatir akan disetir oleh negara negara asing atau oleh market asing sehingga kita akan salah dalam mengambil keputusan soal energi," kata Nusron dalam konferensi pers di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin, 22 Januari 2024.
Lebih lanjut, Nusron menyebut logika pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar soal bahan baku nikel dan LFP menyesatkan.
"Saya kira kampanye ini justru semalam ditanyakan Mas Gibran kepada paslon 01 karena itu logika yang menyesatkan dan akan merugikan Indonesia. Karena dalam konteks secara umum, karena di luar negeri baterai masih pakai energi berbasis nikel, LFP termasuk Tesla masih gunakan energi atau baterai berbasis nikel," ungkap dia.
Nusron menyampaikan, sebenarnya yang ingin ditanyakan Gibran dalam debat ke Cak Imin adalah bagaimana upaya menghemat energi dengan meningkatkan nilai tambah bahan baku.
"Susah kalau ngomong sama orang yang tak mengetahui substansinya. Jadi, serba susah," tandas Nusron.
Sebelumnya, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming menyinggung Cak Imin yang tak paham mengenai Lithium Ferro Phosphate (LFP). Padahal, menurut Gibran, Wakil Kapten Timnas Pemenangan Anies-Cak Imin, Thomas Lembong kerap kali bicara mengenai LFP.
Awalnya Gibran bertanya kepada Cak Imin soal timsesnya yang kerap kali menggunakan LFP. Dia mempertanyakan apakah Anies-Cak Imin anti nikel atau tidak.
"Paslon nomor 1 dan timsesnya sering menggunakan LPF, Lithium Ferro Phosphate. Saya enggak tahu ini pasangan nomor satu ini anti nikel atau gimana? Mohon dijelaskan," kata Gibran di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024.
Cak Imin pun kemudian menanggapi pertanyaan Gibran dengan menyindir etika Gibran dalam bertanya.
"Tenang Pak Gibran semua ada etikanya, termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi, bukan tebak-tebakan singkatan. Kita levelnya adalah policy dan kebijakan," jawab Cak Imin.
Namun, menurut Gibran, dari jawaban yang diberikan Cak Imin, dia menilai lawan debatnya itu tak memahami maksud dari LFP. "Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP itu timsesnya tapi cawapresnya enggak paham LFP itu apa? Kan aneh," ujarnya.
"Sering bicara LFP, LFP, LFP, Tesla itu pakai nikel, ini kan kebohongan publik mohon maaf," jelasnya.
Gibran menjelaskan, dalam pembuatan baterai Tesla menggunakan bahan baku nikel. Di mana Indonesia jelasnya, memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.
"Ini kekuatan kita ini bargaining kita. Jangan malah membahas LFP, itu sama saja mempromosikan produknya China Pak. Saya enggak tahu ya Pak Tom Lembong dan tim suksesnya sering enggak diskusi dengan cawapresnya, masa cawapresnya enggak paham. Aneh loh," jelasnya.