Indikator: Prabowo-Gibran Unggul di Jatim karena Performa Debat dan Efek Khofifah
- Istimewa
Jakarta - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait basis tiga pasangan capres-cawapres berdasarkan wilayah. Hasilnya, duet calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul di Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Jawa Timur (Jatim).
Berdasarkan data Indikator Politik, Prabowo-Gibran meraup suara sebesar 76,1 persen di Kalimantan. Sedangkan pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya 4,9 persen. Pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup suara 15 persen.
Kemudian, Prabowo-Gibran juga unggul di pulau Sulawesi dengan suara 55,6 persen. Sementara, Anies-Muhaimin 23,5 persen, Ganjar-Mahfud 12,7 persen.
Di Jawa Timur, Prabowo-Gibran berhasil meraup suara sebesar 59 persen. Ganjar-Mahfud, 17,9 persen dan Anies-Muhaimin 18,7 persen.
"Kemudian Jatim unggul ada kenaikan. Ada dua hipotesis tadi ya. Performa debat dan kedua efek Khofifah, karena kenaikannya cukup tajam di Jatim," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya secara daring, Sabtu, 20 Januari 2024.
Burhanuddin mengatakan suara Prabowo-Gibran di Jawa Barat (Jabar) di angka 42,9 persen. Sementara untuk pasangan Anies-Muhaimin sebesar 33,7 persen. Ganjar-Mahfud memperoleh 17,8 persen.
"Sepertinya Jabar tidak masalah dengan gaya mas Anies atau mas Ganjar. Terutama mas Anies ya, karena ada peningkatan suara untuk mas Anies di Jabar," katanya.
Untuk di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Prabowo-Gibran juga unggul di angka 41,6 persen. Sementara, Ganjar-Mahfud sebesar 40,3 persen. Lalu, Anies-Muhaimin di angka 10,8 persen.
"Kali ini karena selisihnya margin of error, suara 02 itu sedikit lebih banyak ketimbang paslon 03. Sebelumnya ini adalah basis 03, karena kandang banteng. Tetapi kita punya indikasi, Prabowo-Gibran cukup kompetitif, bahkan punya potensi untuk menang di Jateng-DIY," tuturnya.
Survei terbaru Indikator dilakukan dalam kurun waktu 10 Januari sampai 16 Januari 2024. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.