Pendukung Ganjar dan AMIN Beralih ke Prabowo-Gibran, Siap Menangkan Satu Putaran
- VIVA/Ahmad Farhan Faris
Jakarta - Relawan Turun Tangan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan relawan Sahabat Ganjar Pranowo (SGP) kini memberikan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Jumat, 12 Januari 2024.
Wakil Komandan TKN Golf (Relawan) Prabowo-Gibran, Ahmad Gojali Harahap mengatakan tentu saja pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor 2, Prabowo dan Gibran senang mendapatkan dukungan dari berbagai organisasi relawan. Menurut dia, dukungan ini mengalir pasca debat calon presiden ketiga di Istora Senayan pada Minggu malam, 7 Januari 2024.
"Akhir-akhir ini terutama setelah debat pilpres yang ketiga itu migrasi kepada pak Prabowo atau dukungan kepada pak Prabowo itu semakin hari semakin banyak dan mengalir terus," kata Gojali di Media Center TKN Prabowo-Gibran.
Dengan begitu, Gojali mengatakan Prabowo dan Gibran tentu akan optimis dapat memenangkan Pemilu Presiden 2024 dengan satu putaran mengingat dukungan dari berbagai pihak terus mengalir.
"Mudah-mudahan kehadiran teman-teman ini bisa menambah kekuatan kita menang sekali putaran," ujarnya.
Sementara Ketua Umum Sahabat Ganjar Pranowo (SGP), Ahmad Muhdlor Ihsan mengaku tidak dihargai oleh tim pemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD atas perjuangan untuk Pemilu Presiden 2024. Padahal, kata dia, Sahabat Ganjar Pranowo sudah dua tahun berjuang berdarah-darah untuk menangkan Ganjar tapi tak dianggap.
"Mohon maaf, kita sudah habis Rp 2,2 miliar selama 2 tahun. Kenapa SGP menarik dukungan karena kami, ketua umum SGP dan seluruh jajaran pengurus se-Indonesia, merasa sudah diinjak-injak harga diri kita,” ungkapnya.
Selain itu, inisiator Gerakan Turun tangan Yogyakarta, Sanghyang Sukma Wahyu Abadi menjelaskan alasan memberikan dukungan kepada Prabowo dan Gibran pada Pemilu Presiden 2024. Menurut dia, penampilan calon Presiden Anies Baswedan kemarin tidak mencerminkan jiwa kepemimpinan saat debat ketiga karena menyerang personal Menteri Pertahanan.
"Mungkin Pak Prabowo tidak pintar berdialektika, tetapi kami melihat Pak Prabowo melakukan baktinya kepada negeri ini dengan baik. Itulah salah satu alasan kami kenapa migrasi ke Prabowo-Gibran," pungkasnya.