Ganjar Curhat 'Babak Belur' saat Kawal Proyek Pemerintah Pusat di Jateng, Singgung Wadas
- Istimewa
Nganjuk – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo setuju dengan pernyataan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal perlunya mencari pemimpin yang bisa melakukan estafet kepemimpinan nasional. Ia pun menyinggung beberapa proyek pembangunan pusat di Jawa Tengah saat menjadi Gubernur.
"Oh iya, jelas dong. Saya kan dua kali pilpres terakhir kemarin, selalu tim sukses. Kami diminta untuk memberikan masukan. Kami mengamankan seluruh pekerjaan," kata Ganjar kepada wartawan di Nganjuk, Jawa Timur, Jumat, 12 Januari 2024.
Sebagai tim sukses Jokowi, kata Ganjar, dirinya tak permasalahkan mendapatkan sentimen negatif publik untuk mengawal proyek dari pemerintahan Presiden Jokowi. Ganjar menyinggung soal pabrik Semen di kawasan Rembang, Jawa Tengah.
"Di demo pertama saya adalah pabrik semen di Rembang. Kami amankan, karena itu punya BUMN. Biarkan kami ambil seluruh tanggung jawabnya, dengan catatan-catatan mungkin Ganjar menjadi negatif. Tapi saya harus jelaskan itulah pemimpin ngambil risiko," katanya.
Selain itu, Ganjar juga menyinggung proyek strategis nasional (PSN) bendungan Wadas yang juga tertuduhkan kepadanya. Ia menegaskan, saat menjabat Gubernur Jawa Tengah harus turut ambil tanggung jawab, karena sudah lama tak terselesaikan.
"Wadas, Slsaya amankan itu, karena belasan tahun tidak pernah jadi dan kemudian pemerintahan harus menyelesaikan. Saya ambil tanggung jawabnya. Tertuduhnya saya tidak apa-apa. Tapi tugas saya adalah menyelesaikan ketika persoalan itu muncul. Jalan Tol, PLTU, ini yang gede-gede ya," ucapnya.
Ganjar mengatakan, sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, dirinya saat itu selalu sejalan. Sehingga dapat memperbaiki setiap hal yang belum tuntas.
"Artinya apa? Tugas saya memang harus membereskan. Yang tidak baik atau kurang baik, tugas kami memperbaiki. Jadi, sebenarnya sustainability itu jelas. Kami tidak pernah ragu pada soal itu. Karena kan pasangan pilpres dua periode terakhir kan kami mendukung terus-menerus," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyinggung soal seorang pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Hal itu diungkapnya dalam sambutan pada acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan.
"Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan, bukan karena perbedaan. Akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik," demikian seperti dikutip dari YouTube Divisi Humas Polri, Jumat 12 Januari 2024.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini mengharapkan agar perbedaan pendapat tidak merusak cita-cita seluruh masyarakat Indonesia. Dia menyebut, masyarakat tentu ingin siapapun yang jadi pemimpin adalah yang terbaik.
"Kita menginginkan siapapun pemimpin yang saat ini kemudian naik menjadi pasangan calon, tentu lah para pemimpin-pemimpin terbaik," ujar dia.
Lebih lanjut eks Kapolda Banten ini turut minta semua pihak juga tokoh lintas agama mendinginkan suasana atau cooling system selama pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Cooling system, saya titipkan, mumpung di sini yang hadir berbagai macam saudara-saudara dari lintas agama dan ini penting sekali kita sampaikan kepada jemaat kita, kepada jemaah kita untuk terus bisa menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah persatuan pendapat yang ada," katanya.