Puluhan Relawan Ganjar-Mahfud di Yogyakarta Cabut Dukungan dan Alihkan ke Prabowo-Gibran
- VIVA/Cahyo Edi
Yogyakarta – Sebanyak 50 orang perwakilan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md yang terdiri aktivis Pemuda Demokrat, Pemuda Marhein, Alumni GMNI dan GSNI dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul dan Sleman, bersepakat untuk mencabut dukungan terhadap pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
Relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md itu kemudian mengalihkan dukungannya kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kemudian kemudian membentuk organ baru yang mereka beri nama Milisi Jokowi Yogyakarta.
Usai mengalihkan dukungannya ke Prabowo-Gibran, relawan Milisi Jokowi Yogyakarta menggelar Rapat Koordinasi Kaum Nasionalis Yogyakarta, dihadiri oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Komjen Pol (Purn) Condro Kirono.
Koordinator Milisi Jokowi Yogyakarta Herry Kezer menyatakan bahwa alasan beralihnya pilihan dari paslon nomor urut 3 ke paslon nomor urut 2 ini didasari beberapa alasan.
Salah satu alasan kuatnya, kata Herry, setelah melihat hasil debat ketiga capres, Minggu, 7 Januari. Herry menilai Ganjar Pranowo telah berubah karakternya.
"Ganjar awalnya terlihat sebagai sosok figur intelektual yang memiliki gagasan besar tentang masa depan Indonesia. Namun dalam debat ketiga kemarin, Ganjar justru berubah menjadi sosok figur yang mudah terpengaruh dan gampang terprovokasi oleh manuver paslon nomor 1 Anies Baswedan," kata Herry di Sawah Resto, Kota Yogyakarta, Selasa malam, 8 Januari 2024.
Herry menilai karena terprovokasi itu justru mengaburkan subtansi perdebatan yang konstruktif. Ganjar, katanya, terkesan telah menjadi bagian propaganda Anies Baswedan untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintahan Jokowi.
"Ganjar akan menjadi sasok yang sangat dikhawatirkan untuk memimpin bangsa ini. Kita bisa membayangkan memiliki seorang presiden yang gampang terpengaruh dan diprovokasi untuk melakukan hal-hal yang akan membuat gaduh dan memecah-belah," ujarnya.
Di depan Condro Kirono, Herry bersama para aktivis nasionalis Yogyakarta menyampaikan telah membentuk organ Milisi Jokowi Yogyakarta.
Milisi Jokowi Yogyakarta akan mengawal program-program Jokowi yang harus terus dilanjutkan sebagai komitmen terhadap ajaran-ajaran Bung Karno. Herry mengungkapkan paslon yang dinilai dapat melanjutkan program Jokowi adalah pasangan Prabowo-Gibran.
Mengenai Milisi Jokowi Yogyakarta, Herry menegaskan akan menyatukan komitmen bersama dalam acara rapat besar yang akan dihadiri 5.000 anggota dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Sleman dan Gunung Kidul.
"Bentuknya masih dirapatkan oleh tim kecil; mau bentuknya deklarasi atau kegiatan yang lain, tapi intinya bahwa rapat besar ini sebagai komitmen pengalihan dukungan para relawan Ganjar ini untuk bersikap dalam hajatan Pilpres 2024," ucap Herry.
"Kami berkomitmen untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu putaran, biar anggaran pemilu bisa lebih irit dan dapat digunakan untuk kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Sementara itu aktivis GMNI Yogyakarta Arie Yanitra yang hadir diacara itu juga sependapat dengan Herry. Arie menyayangkan perubahan karakter Ganjar. Arie menilai semakin mendekati Pilpres, Ganjar tidak makin perform tapi justru norak dan sama sekali tidak mendewasakan.
"Kami generasi nasionalis rasional yang tentu saja harus objektif melihat perkembangan para capres. Kami tidak membabi buta dalam menentukan pilihan," kata Arie.
"Jika Ganjar memang tidak berkualitas, pasti kami akan mengalihkan dukungan meskipun kami sudah berjuang lama bersama Ganjar," kata Arie.