Pembelaan AHY ke Prabowo Pasca Debat Capres soal Alutsista: Beliau Memiliki Pemahaman yang Utuh
- ANTARA/Genta Tenri Mawangi
Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, menilai alat utama sistem persenjataan (alutsista) merupakan hal penting yang dibutuhkan oleh setiap negara, termasuk Indonesia. Maka mempersiapkan alutsista harus dilakukan, walau ancaman tidak kasat mata.
Bukan tidak beralasan, politisi yang akrab disapa AHY itu, menyebut jika suatu negara ingin damai maka negara tersebut harus siap berperang.
"Ya, alutsista itu menjadi hal yang penting negara itu harus punya kesiapan kapabilitas yang mumpuni. Si Vis Pacem Para Bellum, jika sebuah negara ingin damai, jika kita ingin hidup damai di dunia ini maka kita harus siap berperang," kata AHY usai debat capres ketiga di Istora Senayan, dikutip Senin, 8 Januari 2024.
Menurutnya, Indonesia harus mempersiapkan diri untuk berperang. Putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu menilai, bahwa Indonesia bisa mendapat ancaman perang kapanpun. Sehingga, kata dia, negara harus melakukan persiapan khusus.
"Artinya betul ketika ditanya apakah ada ancaman langsung terhadap Indonesia saat ini mungkin yang kasat mata tidak terlihat, tapi sekali lagi tidak ada waktu persiapan khusus bagi negara untuk menghadapi konflik menghadapi sengketa apalagi menghadapi perang korbannya saya ulangi, cost-nya tinggi sekali dan itu harus dipersiapkan dari waktu ke waktu," papar AHY.
Politisi yang sempat menjadi anggota TNI itu mempercayai Prabowo Subianto soal pengalamannya di bidang pertahanan dan keamanan. AHY menyebut Prabowo juga memiliki perjalanan karir di TNI yang panjang sehingga memahami tentang kebutuhan alutsista ini.
"Beliau pasti memiliki pemahaman yang utuh yang komprehensif, tentang berbagai tantangan saat ini di dunia di kawasan, Asia Pasifik atau Indo Pasifik, termasuk juga kawasan Asia Tenggara dan semua kaitannya dengan Indonesia," tuturnya.