Prabowo Subianto jadi Korban Hoaks 'Operasi Rp 200 Ribu', Warga Cilincing Bongkar Faktanya
- Instagram @prabowo
Jakarta – Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, menjadi korban hoaks diduga dilakukan oleh oknum yang belum diketahui. Oknum tersebut memberikan uang Rp 200 ribu kepada warga Cilincing, Jakarta Utara, usai didatangi Prabowo.
Warga yang diberikan uang itu kemudian diwawancarai dan hasil videonya dipotong-potong serta disebarluaskan hingga viral. Adapun warga yang dimaksud bernama Yuli Handayani (36).
Yuli mengungkap dirinya diwawancarai oleh seseorang yang memberikan uang Rp 200 ribu. Namun, video wawancaranya yang tersebar di media sosial atau medsos itu ternyata sudah diedit, sehingga tidak sesuai dengan aslinya.
"Video yang beredar itu bohongan pak, nggak benar banget. Pertama itu mereka nanya ke saya, ibu didatangi Pak Prabowo? Saya jawab iya Pak, saya seperti mimpi. Ya Allah saya seperti gimana gitu ya," kata Yuli saat ditemui di rumahnya di daerah Cilincing, Jakarta Utara, Rabu, 3 Januari 2024.
Kata Yuli, oknum yang memberikan uang Rp 200 ribu itu juga bertanya ke dirinya apakah diberikan uang oleh Prabowo saat didatangi beberapa waktu lalu.
"Saya jawab bukan uang, yang dikasih hanya baju warna coklat tiga. Bajunya juga lagi saya cuci. Prabowo hanya memberikan uang kepada anak-anak kecil untuk tahun baruan, udah gitu doang," kata dia.
Yuli mengaku, justru oknum yang mendatanginya itulah yang memberikan uang kepada dirinya dan ibunya senilai Rp 200 ribu.
"Justru saya yang dikasih duit sama orang dua itu (orang yang mewawancarai). Kata saya, itu duit apa pak? Jawab mereka, udah pegang aja ini rezeki ibu, bagi dua ya sama ibunya. Saya buka amplopnya, sudah lusuh juga, kotor gitu amplopnya, isinya Rp 200 ribu. Ya, karena saya lagi ngga ada duit, ya udah saya beliin saja beras, dan sama ibu saya dibeliin bakso," ungkapnya.
Menurut dia, oknum yang memberikan uang tersebut adalah dua orang laki-laki yang menggunakan kaos berwarna merah. Yuli menyayangkan video yang beredar lantaran memotong testimoni kesannya saat didatangi Prabowo. Sebaliknya, Yuli justru mengaku bahagia bertemu Prabowo dan tidak ingin testimoninya menjadi bahan untuk menjelekkan Prabowo.
"Kalau bisa mah nggak usah begitu pak, nggak usah viral-viralin, saya ngomong apa adanya, kalau saingan sih saingan tapi jangan begitu, jangan saling menjelekkan. Saya ngomong jangan dipotong-potong (videonya) jangan 'disetting-setting'. Saya hanya orang biasa," tandas Yuli.