Witjaksono Sebut Banyak Kader PPP di Daerah Dukung Prabowo-Gibran: Bismillah Menang Sekali Putaran
- VIVA/ Andrew Tito
Jakarta - Eks Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Witjaksono menyatakan banyak kader partai tersebut di daerah yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu diungkap Witjaksono setelah beredar informasi bahwa dirinya dipecat dari jabatannya di partai tersebut buntut deklarasi dukungan darinya dan pejuang PPP kepada Prabowo-Gibran. Dia mengaku belum mengetahui informasi pemecatan itu.
"Saya tidak tahu, saya hanya membaca dari media (soal pemecatan dari PPP)," kata Witjaksono kepada wartawan, dikutip Senin, 1 Januari 2024.
Witjaksono mengaku dirinya kini lebih fokus untuk membesarkan PPP dan mendukung agar cita-cita Indonesia maju semakin terwujud.
Mengenai dukungannya terhadap Prabowo-Gibran, Witjaksono juga menegaskan dirinya dan pejuang PPP sudah menyiapkan konsolidasi dukungan di beberapa titik. Kata dia, aspirasi pejuang PPP untuk mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut dua itu sudah tak terbendung lagi.
"Kami tetap setia kepada PPP tapi kami mengedepankan aspek rasionalitas, bukan emosi. Prabowo-Gibran yang terbaik untuk bangsa ini. Kami sudah menyiapkan langkah konsolidasi untuk memenangkan Prabowo-Gibran dan sudah kami siapkan beberapa titik deklarasi Pejuang PPP di seluruh Indonesia. Solid, bismillah menang sekali putaran," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menyebut banyak kader PPP di daerah-daerah yang siap dan semangat mendukung Prabowo-Gibran. Hal ini terkuak setelah dirinya mendeklarasikan dukungan beberapa waktu lalu.
"Kami kebanjiran dukungan sejak deklarasi, kader di daerah semangat dan meminta kita hadir untuk deklarasi, bahkan ada yang telah menyiapkan (deklarasi). Bukan kami yang mencari ya, kami yang dihubungi dan didukung penuh," tandas Witjaksono.
Sebelumnya diberitakan, pemecatan terhadap Witjaksono pasca mendeklarasikan mendukung Prabowo-Gibran, dijelaskan oleh Ketua DPP PPP Achmad Baidowi. Sebab tindakan Witjaksono dianggap tidak sejalan dengan partai.
"Sudah diambil langkah disiplin organisasi, yakni dengan melakukan pemberhentian dari struktur majelis pertimbangan dan sekaligus dicabut keanggotaannya," kata Baidowi Sabtu.