Gibran Cium Tangan Mahfud MD dan Cak Imin
- Dok.Istimewa
Jakarta - Calon wakil presiden nomor 2 Gibran Rakabuming Raka mengingatkan masyarakat tentang kesempatan Indonesia menjadi negara maju paling lambat pada tahun 2045. Syaratnya ialah bangsa Indonesia harus memanfaatkan momentum bonus demografi dengan menyiapkan generasi muda usia produktif.
"Pada 2020-2030, kita mengalami bonus demografi. Saat itulah sebagian penduduk kita dalam usia produktif," kata Gibran dalam forum debat cawapres di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat malam, 22 Desember 2023.
"Ini kesempatan kita untuk meningkatkan produktivitas nasuonal. Peluang Indonesia terbuka lerbar. Kesempatan ini hanya datang sekali, tidak akan terulang lagi. Kita harus kerja keras, kerja fokus, dan berani melakukan lompatan."
Setelah menyampaikan kalimat penutup dalam debat itu, Gibran, sambil masih berbicara, mendatangi Mahfud yang berada di sebelah kirinya, kemudian menjabat dan menciun tangan Mahfud. Kemudian dia beralih ke sebelah kirinya ke posisi Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia juga menjabat dan menciun tangan Cak Imin.
Terakhir, dia mengucapkan terima kasih kepada Prabowo Subianto yang telah memberinya kesempatan menjadi calon wakil presidenya sekaligus terlibat dalam kontestasi Pemilu Presiden. "Terima kasih kepada Pak Prabowo. Ini menjadi bagian dalam perjalanan menuju Indonesia Emas."
"Saya sangat senang sekali bisa satu panggung dengan kedua tokoh ini: Prof. Mahfud MD dan Pak Muhaimin Iskandar," katanya.
KPU mengagendakan debat peserta capres dan cawapres Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 diselenggarakan sebanyak lima kali selama masa kampanye pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Debat pertama dan kedua digelar pada tanggal 12 dan 22 Desember 2023. Debat ketiga dan keempat diselenggarakan pada 7 dan 21 Januari 2024. Sementara itu, debat terakhir dihelat pada 4 Februari 2024. Semuanya dilangsungkan di Jakarta.
Debat capres dilangsungkan tiga kali, sedangkan debat cawapres dua kali. Walau begitu, pasangan capres-cawapres harus hadir dalam lima kesempatan debat itu.
Tema debat pertama meliputi masalah pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Tema debat kedua adalah ekonomi yang mencakup ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Tema debat ketiga adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik. Kemudian tema debat keempat adalah pembangunan keberlanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Lalu, tema debat kelima meliputi kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan juga inklusi.