SMRC: Elektabilitas Anies-Cak Imin Makin Kuat jika Isu Putusan MK Diangkat
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menilai calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan meraih poin yang baik melalui pertanyaannya soal isu pencalonan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah adanya putusan MKMK.
Anwar Usman dipecat dari jabatannya selaku Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) setelah meloloskan putusan MK nomor 90/PUU-XXI/2023.
Melalui putusan itu, seseorang yang pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah dapat mencalonkan diri sebagai presiden/wakil presiden meskipun usianya belum 40 tahun. Putusan itu dinilai memberikan karpet merah kepada putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran yang maju sebagai cawapres Prabowo.
Pertanyaan mengenai putusan MK itu dilontarkan Anies kepada Prabowo saat debat capres perdana di KPU RI pada Selasa, 12 Desember 2023.
Pendiri SMRC Saiful Mujani menilai, pertanyaan Anies tak dijawab dengan yakin oleh Prabowo sehingga, menurutnya, Anies meraih poin dari pertanyaan yang diajukannya itu.
"Menurut saya, Pak Prabowo kurang meyakinkan untuk menjawab pertanyaan calon nomor urut satu Anies Baswedan. Dalam hal ini, jadi kalau dalam perdebatan itu, kira-kira siapa yang ambil poin lebih baik, saya melihat, saya kira, Anies mengambil poin yang baik," kata Saiful dikutip dari tayangan YouTube SMRC TV, Sabtu, 16 Desember 2023.
Saiful Mujani melanjutkan, isu putusan MK ini sangat penting di mata publik dan dapat memengaruhi elektabilitas capres-cawapres.
Dia melihat, masyarakat yang memahami adanya masalah di dalam proses MK sehingga menghasilkan putusan MKMK cenderung lebih memilih Anies Baswedan dan pasangannya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Masyarakat itu cenderung memilih Anies Baswedan. Ya, positif ke Anies (dibanding ke Prabowo)," katanya.
"Artinya, kalau makin banyak masyarakat yang tahu bahwa ada masalah itu diangkat, itu akan memperkuat elektabilitas pasangan nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Sebaliknya, kalau jumlah orangnya tidak berkembang atau lupa, maka yang diuntungkan itu kira-kira Prabowo," ujarnya.