Wiranto Heran Prabowo Masih Diterpa Isu Pelanggaran HAM, Bahkan Dijadikan Black Campaign

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Farhan

Jakarta - Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Jenderal TNI (Purn) Wiranto mengaku heran isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu masih saja diungkit-ungkit dan diarahkan ke prajurit TNI jelang Pilpres.

Salah satu prajurit TNI yang kerap diterpa isu dugaan pelanggaran HAM tiap Pilpres ialah calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto.

"Saya sendiri merasa heran tatkala menjelang pemilu selalu saja dugaan pelanggaran HAM di masa lalu yang diarahkan kepada para prajurit TNI, termasuk saya, Pak Prabowo selalu saja diungkit-ungkit kembali, dimunculkan kembali bahkan dijadikan karakter assassination," kata Wiranto dalam video yang diterima VIVA, Senin, 11 Desember 2023.

Aksi Wiranto dalam video klip lagu

Photo :
  • YouTube

Wiranto menekankan, ada satu adagium yang menyatakan perbuatan aparat di masa lalu hanya dapat dinilai dengan norma hukum dan kondisi sosial politik saat itu juga. 

Sehingga, menurutnya tidak relevan jika isu dugaan pelanggaran HAM di masa lalu diungkit kembali saat ini, hingga dijadikan black campaign.

"Tentunya menjadi tidak relevan, tidak adil dan tidak benar tatkala keadaan masa lalu dicoba untuk diukur dan dinilai dengan norma hukum, dengan kondisi sosial politik, dengan situasi negara saat ini bahkan dijadikan black campaign," ungkapnya.

Eks Panglima ABRI era Presiden ke-2 RI Soeharto itu lantas menegaskan bahwa apa yang dilakukan prajurit TNI di masa lalu selalu bertumpu pada jiwa Saptamarga.

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto

Photo :
  • Tangkapan layar

Dia memastikan, seluruh prajurit TNI selalu membela ideologi negara, membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.

"Sebagai patriot Indonesia yang selalu membela ideologi negara, baik juga sebagai ksatria Indonesia yang selalu membela kejujuran, kebenaran dan keadilan. Karena sejatinya kami ini sudah disumpah sebagai Bhayangkari Negara dan itu tidak pernah kita ingkari," pungkas Wiranto.