Mahfud Blak-blakan Cerita Diminta Rp 1,6 T Jadi Cawapres, Tapi di PDIP Gratis
- tvMU
Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD bercerita dirinya pernah ditawari untuk menjadi calon wakil presiden RI oleh partai tertentu, tetapi harus mengeluarkan dana sebesar Rp 1,6 triliun.
Hal tersebut diungkap Mahfud MD saat menghadiri acara holaqoh kebangsaan yang dihadiri ratusan ulama dan santri di Pondok Pesantren Mathlaul Anwar atau Malnu Menes, Kabupaten Pandeglang, Jumat, 1 Desember 2023.
Mulanya, Mahfud menjelaskan para ulama sempat datang ke rumahnya dan bertanya apakah dirinya akan maju jadi calon wakil presiden atau tidak.
Mahfud kemudian menjawab dengan mengisahkan beberapa tahun lalu saat para ulama datang ke rumahnya dan bertanya apakah Mahfud ada niat untuk jadi cawapres atau tidak.
"Waktu beliau tanya, saya gak punya uang, karena kalau dipikiran orang banyak jadi cawapres uangnya harus miliaran, triliunan, saya bilang gak punya uang," ujar Mahfud MD, dikutip Sabtu, 2 Desember 2023.
Kemudian, Mahfud mengatakan dikunjungi oleh beberapa orang dari partai tertentu dengan tujuan menawarkan posisi calon wakil presiden. Mereka, kata Mahfud, memberi syarat harus menyediakan sejumlah uang.
"Bapak kalau mau jadi cawapres harus menyediakan uang, untuk saksi (saja) 1,6 triliun. Untuk saksi, belum kampanye belum apa, ya sudah saya enggak mau daftar," katanya.
Lantas, ia membandingkan dengan tawaran PDI Perjuangan (PDIP). Mahfud menyebut saat itu, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tak memberikan syarat berupa setoran uang jika maju sebagai calon wakil presiden.
"Intinya itu saya diberitahu oleh Bu Mega waktu itu pimpinan koalisi kami sudah memutuskan Pak Mahfud jadi calon wakil presidennya Ganjar. Dan Pak Mahfud enggak usah memikirkan uang, ndak ada bayar di sini," ujar Mahfud.
"Ini perjuangan Pak Mahfud, hukum harus ditegakkan, korupsi merajalela, sudah PDIP dan kawan-kawan percaya Pak Mahfud jadi Cawapres, tanda tangan," pungkas Mahfud menirukan ucapan Megawati.