TKN Bantah Kritikan soal Prabowo Hanya Jual Gimik "Gemoy" ke Publik

Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani membantah pihaknya hanya menjual gimik Prabowo Subianto sebagai "Presiden Gemoy" kepada publik.

Kesan "gemoy", dia menekankan, bukan ide yang lahir dari tim sukses calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kan harus diingat, 'gemoy' ini yang sekarang menjadi perhatian dan menarik perhatian para anak muda, itu tumbuh secara organik, lho, bukan kami yang bikin ide 'gemoy'," kata Rosan saat ditemui di rumah pemenangan Fanta Headquarter, Jakarta, Minggu, 26 November 2023.

Ilustrasi PPK Pemilu 2019

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Menurut dia, kesan "presiden gemoy" hanya menjadi alat untuk menarik perhatian para pemilih muda yang memang menjadi target utama TKN. Ketika perhatian pemilih mudah sudah didapatkan, TKN akan dengan mudah menawarkan program kerja Prabowo - Gibran kepada kaula muda.

"Untuk mengetahui lebih banyak program pak Prabowo dan mas Gibran yang sudah tertuang di Asta Cita itu, nah tentunya anak-anak muda harus kita tarik atensinya," ujarnya.

Rosan melanjutkan, salah satu program yang dijanjikan Prabowo-Gibran, yakni memberikan makan gratis kepada 82,5 juta siswa sekolah.

Bukan pemilihan idola

Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini sebelumnya mengingatkan para pemilih muda untuk tidak mudah termakan dengan gimik pasangan calon presiden dan wakil presiden, terutama soal penampilan.

Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini dalam Diskusi The Interview Coffee Session

Photo :
  • YouTube VIVA

Menurut Titi, dalam forum diskusi "Ngobrol Etika Penyelenggara Pemilu Dengan Media" yang digelar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta Pusat, Jakarta, Jumat, tipu daya capres-cawapres lewat penampilan itu biasanya dimanfaatkan untuk menghindari adu gagasan dan ketajaman program kerja.

"Ini bukan pemilihan idola yang hanya bisa didekati dengan suara yang bagus, tarian yang bagus, atau personal appearance yang menarik," kata Titi.

Dia menjelaskan pemilih muda memiliki karakter berbeda dari segmen pemilih lainnya, yakni lebih mudah teralihkan dengan tampilan fisik atau gimik yang ditawarkan peserta Pemilu Presiden 2024.

Titi menganggap hal itu berbahaya karena ruang untuk menguji gagasan dan program para pasangan calon kepada pemilih muda semakin terkikis.

Alhasil, kata Titi, para pemilih pemula yang berangkat dari usia 17 tahun tersebut hanya menjadi sebatas "ladang suara" yang harus dimenangkan para pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. (ant)