Ganjar Temui Boediono Belajar Kepemimpinan Hadapi Situasi Dunia yang Cepat Berubah
- Istimewa
Jakarta - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tidak membicarakan politik praktis saat bertemu mantan wakil presiden Boediono di kediaman Boediono di Jakarta, Jumat, 24 November 2023.
Ganjar mengaku hanya mendapat ilmu dari cerita pengalaman Boediono selama memimpin Indonesia. Dia menyebut Boediono sosok yang profesional.
"Enggak [membahas politik]. Saya ngaji saja sama beliau selama memimpin; selain itu enggak ada, karena beliau orang yang profesional di bidangnya," kata Ganjar usai pertemuan keduanya.
Mantan gubernur Jawa Tengah itu juga menekankan bahwa tidak ada pembahasan soal dukungan politik dari Boediono pada Pemilu Presiden 2024. Ganjar juga memaklumi itu sebab Boediono bukan sosok yang suka bicara politik praktis.
"Saya sudah tahu karakter beliau, saya bicara soal yang lebih praktis, bagaimana leadership, bagaimana memimpin dalam situasi kondisi dunia yang berubah. Jadi, ilmu-ilmunya itu," ujarnya.
Ganjar menambahkan, pada pertemuan tadi, dia banyak mendapatkan ilmu dari Boediono tentang bagaimana memimpin bangsa dan negara. Pelajaran itu berhubungan erat mengurus kelembagaan, mengurus sumber daya manusia, dan membuat program-program dengan baik.
Kalau modal kepemimpinan itu berjalan dengan baik, menurutnya, negara juga akan baik. Dia menganggap pertemuan dengan Boediono merupakan pelajaran penting yang dia dapatkan hari ini.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Selasa, 14 November 2023, menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Ketiganya adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang bernomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 sebagai masa kampanye, sedangkan pemungutan suara digelar pada 14 Februari 2024.