Ditanya Soal Isu Kemiskinan Saat Dialog Publik Muhammadiyah, Begini Jawaban Ganjar
- YouTube tvMU
Tangerang Selatan – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menjawab soal isu kemiskinan yang belum dapat diselesaikan secara maksimal di berbagai daerah Indonesia. Menurutnya, akar dari pemberantasan kemiskinan harus memiliki data terlebih dahulu.
Mulanya, salah satu panelis bertanya kepada Ganjar soal bagaimana cara menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah.
"Penanganan kemiskinan itu yang penting satu datanya dulu. Datanya harus pasti, orangnya pasti, dan ini diambil oleh negara. Mau pake BLT boleh, mau jaminan sesuatu boleh," kata Ganjar saat menghadiri dialog publik di UMJ, Tangerang Selatan, Kamis, 23 November 2023.
"Ini mungkin khusus untuk pak Ganjar, karena sudah pernah memimpin Jateng 2 periode, maaf tentang kemiskinan dan ini sudah sering diungkap. Di dokumen ini ada obsesi pasangan nomor 3 ini untuk menekan angka kemiskinan menjadi 2,5% ini sangat obsesif sekali, padahal angka kemiskinan kita itu kisaran 9,3% kan yang lebih obsesif adalah menekan angka kemiskinan ekstrem 0%," kata salah satu panelis.
"Ketika memimpin periode pertama bapak hanya mampu menekan 420 ribu kemiskinan di Jateng. Dan bahkan maaf lebih parah di periode kedua hanya mampu menekan kemiskinan 80 ribu orang di antara puluhan juta penduduk Jawa Tengah. Problem Jateng dengan Indonesia saya kira pak Ganjar, pak Mahfud, nah ini perlu dielaborasi karena sangat mimpinya sangat tinggi," katanya.
Ganjar menegaskan bahwa jika data tersebut telah lengkap, maka sinkronisasi akan terjadi. Ia pun mengaku menerapkan metode itu saat memimpin Jawa Tengah.
"Maka kalau data satu Indonesianya tepat Pak, maka sinkronisasi akan terjadi. Tiga tahun kami investasi untuk mereka, tahun keempat sudah panen Pak dan mereka menjadi tulang punggung keluarga, pendidikan," katanya.
Tak hanya itu, ia juga menyebutkan, salah satu upaya memberantas kemiskinan juga dapat melalui pendidikan yang berkualitas. "Dengan angka juga boleh disampaikan, yang terjadi itu. Kenapa kemudian saya sampaikan ini? Di depan keluarga besar Muhammadiyah, karena pendidikan yang bisa membuka dan Muhammadiyah punya concern itu," katanya.
Ganjar pun menilai, Presiden memiliki kemampuan untuk mengeksekusi soal kemiskinan yang marak terjadi di Indonesia. Dengan segala sumber daya yang dimiliki negara, Presiden dapat menekan angka kemiskinan.
"Presiden punya kekuatan yang jauh lebih besar untuk mengorganize ini Pak, jauh lebih besar," ujarnya.