Polemik Dukungan Kades Prabowo-Gibran, PB HMI Minta Bawaslu Bersikap Tegas
- Dok Bolomase
Jakarta – Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ikut kritisi terkait adanya sinyal dukungan para kepala desa dari seluruh Indonesia, yang tergabung dalam Desa Bersatu saat acara silahturahmi nasional, pada Minggu lalu, 19 November 2023, kepada pasangan capres cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Ketua Komisi Hukum dan Ketahanan Nasional PB HMI, Muhammad Aldiyat Syam Husain menilai tindakan kepala desa atau aparatur desa tersebut, tidak hanya berpotensi melanggar pasal 280 UU Pemilu dan UU Desa, tetapi juga berpotensi terjadinya praktik kecurangan dalam pemilu.
“Seharusnya para kepala desa bisa menahan diri tidak ikut-ikutan atau dukung-mendukung atau bahkan melakukan mobilisasi untuk memilih paslon tertentu dalam pemilu, karena hal ini dapat memicu praktik demokrasi yang buruk di masyarakat dan seharusnya aparatur desa mampu menjaga netralitasnya serta menjaga pemilu agar berjalan sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku,” katanya kepada wartawan, Rabu, 22 November 2023.
Untuk itu, tegas Aldiyat, PB HMI mendorong Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI agar dapat melakukan pemeriksaan dan memanggil semua pihak yang terlibat di acara tersebut termasuk pihak yang turut hadir yakni Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka untuk dimintai keterangan, klarifikasi dan keterhubungannya sebagai peserta Pilpres 2024.
“Hal ini lah menjadi awal dugaan atas terjadinya pelanggaran pemilu serta indikasi kuat adanya praktik kecurangan pemilu,” ujarnya.
“Kami pun berharap Bawaslu selalu sigap menegakkan keadilan pemilu dan melakukan penindakan terhadap siapa saja warga negara yang menjadi peserta pemilu agar tercapai keadilan pemilu yang dicitakan," lanjut Aldiyat.
Di lain sisi, Gibran yang sempat hadir dalam acara tersebut mengaku terbuka apabila nantinya mendapat teguran. Namun, dia menyebut bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima surat dari pihak manapun.
"Ya nanti kalau ada teguran-teguran nanti kami terima tegurannya," ucap Gibran.
Dia juga menjelaskan bahwa kehadirannya dalam acara silahturahmi nasional itu hanya memenuhi undangan. Kedatangannya di Indonesia Arena tersebut juga saat menjelang selesai acara.
"Ya saya datang hanya sebagai undangan, dan saya datang pas (acara) mau selesai. Yang jelas kami datang sebagai undangan, saya datang pas penutupan."