SMRC: Gibran Belum Kuat Ambil Suara di Jateng
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Saidiman Ahmad, Peneliti Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) mengatakan bahwa basis pemilih di Jawa Tengah (Jateng), yang merupakan wilayah terbesar pendukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), tetap solid, dan tidak terpengaruh meski Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto.
Menurut Saidiman, suara Jateng hingga saat ini sepenuhnya belum bergerak untuk mendukung Gibran, meski anak sulung dari Jokowi itu mencalonkan diri dalam ajang pilpres tahun 2024 dan secara eksplisit Jokowi terlihat mendukung Prabowo.
Meski demikian, Sidiman tidak menampik bahwa pergeseran pemilih tetap ada perubahan sebelum dan sesudah nama Gibran dideklarasikan menjadi cawapres Prabowo Subianto.
"Setelah anak Pak Jokowi menjadi cawapres, Pak Prabowo sendiri sekarang hasil surveinya ada peningkatan setelah deklarasi (nama cawapres)," kata Saidiman dalam acara Gelora Talks "Adu Kuat di Jawa Tengah Ganjar vs Gibran", melalui Zoom Meeting, pada Rabu, 22 November 2023
"Pak Jokowi kan tidak secara ekspresif menyatakan dukungan, tetapi publik mendefinikasi Pak Jokowi mendukung Gibran. Kalau kita lihat memang ada survei-survei yang menunjukan perbandingan antara sebelum dan sesudah deklarasi. Dan setelah deklarasi di Jateng itu terlihat tidak ada perubahan signifikan."
Meski suara di Jateng belum terlihat mengarahkan dukungannya ke Prabowo-Gibran, namun di Jawa Timur (Jatim) justru elektabilitas kubu capres-cawapres nomor urut 2 itu mengalami kenaikan yang cukup signifikan mengalahkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Dukungan terhadap Ganjar Pranowo terakhir 44 persen, sekarang menjadi 32 persen, dan Prabowo 30 persen sekarang menjadi 49 persen," ujarnya.
Kilas balik saat pilpres 2019, Saidiman membeberkan bahwa saat itu Jokowi memenangkan suara Jateng hingga 77 persen. Angka tersebut, merupakan angka pendukung Jokowi di luar partai PDIP.
"Jateng ini memang kita lihat basis PDIP, di mana 2019 Pak Jokowi di sana memenangkan suara sebanyak 77 persen. Itu mayoritas (suara) Jokowi, PDIP hanya 29 persen."