Soroti Pakta Integritas Menangkan Ganjar, Aktivis 98 Ragukan Netralitas BIN

Logo Badan Intelijen Negara
Sumber :
  • Instagram / binofficial_ri

Jakarta – Ketua Umum Persaudaraan 98, Wahab Talaohu mengomentari munculnya pakta integritas yang diteken sejumlah pejabat di daerah untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Salah satu yang menjadi sorotan adalah ikut sertanya Kepala BIN Daerah Papua Barat, Brigjen TNI TSP Silaban menandatangani Pakta Integritas tersebut.

Menurut Wahab, peristiwa ini menciderai netralitas Badan Intelejen Negara (BIN). Sebab, kata Wahab, BIN terlibat aktif untuk memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres.

“Buktinya, BIN ini seperti alat politik PDI Perjuangan. Sudah sangat jelas setelah beredar Pakta Integritas pemenangan Ganjar antara Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso dan Kabinda Papua Barat," kata Wahab dalam keterangan yang diterima Senib, 20 November 2023.

Logo Badan Intelijen Negara (BIN).

Photo :

Wahab mensinyalir ada keterlibatan institusi BIN dalam operasi pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud dengan mengendalikan pada Pj Gubernur, PJ Bupati atau Pj Walikota.

“Kabinda Sorong tidak mungkin berani bertindak atas nama personal. Ini sudah terstruktur, sistematis dan massif di mana BIN secara institusi digunakan sebagai alat politik," tegasnya.

Bahkan menurut Wahab, BIN telah terkooptasi dengan partai politik sehingga harus ada rotasi kepemimpinan di BIN sehingga netralitas BIN dapat terjaga.

“Itu bisa dilihat dari simbolisasi di BIN yang mengalami perubahan pasca dipimpin oleh Budi Gunawan. Logo BIN berubah dari biru menjadi merah. Pakaian dinas BIN juga ikut berubah dari biru menjadi merah," kata Wahab.

"Bahkan pagar dan cat dinding di kantor BIN ikut berubah menjadi merah  dan tidak hanya itu, Masjid pun di politisasi, diubah warna merah sampai sampai kantor BIN sudah seperti kantor cabang istimewa PDIP, ini sangat miris dan memalukan," kata Wahab.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan (kanan)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Menurutnya BIN harus bertindak netral dan professional seperti TNI dan Polri yang tetap konsisten menjadi alat negara. Maka menurut Wahab jalan satu-satunya agar BIN dapat netral dan profesional dalam pilpres 2024 adalah dengan mengganti Kepala BIN Budi Gunawan. 

“Institusi BIN harus diselamatkan. Netralitas dan profesionalitas BIN di pilpres 2024 dapat terlaksana bila Budi Gunawan dicopot dari jabatannya. Selama masih ada Budi Gunawan maka selama itu juga BIN akan jadi alat politik PDI Perjuangan," tutup Wahab.