Mau Pemilu Jurdil dan Jauh dari Intimidasi, PDIP Mulai Resmikan Posko Gotong Royong Pemilu Jurdil
- PDI Perjuangan
Jakarta – PDI Perjuangan ingin agar Pemilu 2024 jauh dari intimidasi. Juga bisa berjalan dengan jujur dan adil atau jurdil. Untuk itu, partai tersebut secara serentak di seluruh Indonesia, melakukan rangkaian peresmian Posko Gotong Royong Pengawalan Pemilu Jujur Adil (Jurdil) Tahun 2024 Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, meresmikan posko tersebut di Palu, Sulawesi Tengah. Hasto dalam keterangan persnya, turut didampingi Wakil Bendahara PDIP Rudianto Tjen. Keduanya disambut Ketua DPD PDIP Sulawesi Tengah (Sulteng) H Muharram Nurdin, beserta jajaran pengurus dan para kader partai. Tarian adat selamat datang khas Palu, Peula Cinde, didendangkan.
Hasto dan rombongan langsung bergerak ke Desa Kabobona, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, untuk menandai peresmian posko gotong royong. Wakil Bupati Sigi yang juga kader PDIP, Samuel Yansen Pongi, ikut hadir.
“Hari ini secara serentak diresmikan Posko Gotong Royong Pemilu Jurdil, dan dari Palu. Ini menunjukkan kuatnya partisipasi masyarakat, terbukti ada Bung Ilham yang bekerja sama untuk mendirikan posko gotong royong ini, guna memantau seluruh tahapan tahapan pemilu agar berjalan dengan baik, jauh dari intimidasi, jauh dari penggunaan politik uang, termasuk dari atribut penggunaan kampanye yang dipasang dengan cara-cara yang sangat misterius,” jelas Hasto Kristiyanto.
Ilham yang dimaksud adalah pemuda setempat. Dia dan warganya bergotong royong untuk mendirikan posko tersebut.
“Ini posko pertama dan kami hanya memberi dukungan,” kata Ketua DPD PDIP Sulteng, Muharram Nurdin.
Nurdin mengatakan, beberapa pihak memang sudah ada yang datang dengan mereka, dengan alasan untuk berkoordinasi. Ada yang memang tulus, ada juga yang berpura-pura. Tetapi posko yang ini, kata dia, terus didirikan dan diharapkan mereka tidak takut terhadap intimidasi.
“Sudah ada yang datang. Tapi saya memperkuat Bapak Ilham dan kawan-kawan disini, jangan takut diintimidasi dan tetap jalan. Kalau mau menjaga demokrasi, jangan takut terhadap intimidasi,” tegasnya.
Sementara yang mendirikan posko, Ilham, mengaku kalau mereka ingin agar pemilu kali in benar-benar bagus. Sehingga posko ini diharapkan menjadi tempat bagi mereka yang ingin menyuarakan aspirasinya soal pemilu, terutama di Sigi dan Sulteng.
“Posko pemilu ini gotong royong menampung aspirasi pemilihan yang ada di Sigi khususnya, dan di Sulteng umumnya, dan bisa kita kawal, dan menampung kejanggalan yang ada di tingkatan-tingkatan sampai masyarakat desa,” kata Ilham.
Pentingnya Pemilu Jurdil
Pemilu 2024 yang jujur dan adil atau jurdil, penting untuk diwujudkan. Hasto mengatakan, karena Indonesia harus memastikan pemimpin ke depannya adalah yang dihasilkan dari kejujuran dan bisa bekerja dengan benar.
“Memastikan pemilu yang jurdil ini akan merepresentasikan tentang pentingnya hadir pemimpin yang betul-betul bertanggung jawab bagi masa depan kita,” kata Hasto.
Ketika disinggung apakah hal ini terkait dengan tekanan dan intimidasi terhadap tim Ganjar-Mahfud, Hasto mengatakan belakangan yang disorot masyarakat adalah pencopotan baliho Ganjar-Mahfud. Lalu dugaan penggunaan instrumen negara. Sementara kata dia, ada partai baru yang balihonya bertebaran di mana-mana.
“Ini menunjukkan satu ketidakadilan dalam demokrasi. Karena itulah kehadiran posko gotong royong ini merespon terhadap harapan dari rakyat agar pemilu dilaksanakan betul-betul jurdil,” katanya.
“Ini juga merespons dari pemberitaan di luar negeri yang begitu menyayangkan Indonesia masuk dalam sisi-sisi gelap demokrasi. Karena itulah kami mengawal pemilu sebagai masa transisi dan momentum menjaga demokrasi kita betul-betul diwujudkan dengan baik, suara rakyat penentu, suara di dalam menentukan pemimpin bangsa,” pungkas Hasto.