Survei Poltracking: Simulasi Dua Pasangan Pilpres 2024, Prabowo–Gibran Tak Terkalahkan
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Lembaga survei Poltracking Indonesia meriilis temuan riset terbarunya terkait peta politik elektoral Pilpres 2024 pasca pendafataran pasangan capres – cawapres. Salah satu temuan Poltracking terkait elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Data survei Poltracking dalam simulasi simulasi dua pasangan atau head to head, duet Prabowo-Gibran dilaporkan tak terkalahkan.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menjelaskan dalam simulasi head to head pertama, Prabowo–Gibran melawan pasangan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar. Hasil survei, responden banyak memilih Prabowo–Gibran dibandingkan duet Anies–Muhaimin.
Dari survei Poltracking, Prabowo–Gibran meraih elektabilitas di atas 50 persen yakni 55,8 persen. Adapun duet Anies–Muhaimin hanya dapat elektabilitas sebesar 28,8 persen. Dengan hasil itu, Prabowo–Gibran punya keunggulan 27 persen dari duet Anies–Muhaimin.
"Diasumsikan Ganjar-Pranowo tak lolos ke putaran kedua, perolehannya 55,8 persen Prabowo-Gibran, dan 28,8 persen Anies-Muhaimin," kata Hanta saat paparan hasil survei, Jumat, 10 November 2023.
Pun, saat simulasi kedua, Poltracking membuat head to head antara Prabowo–Gibran berhadapan dengan duet koalisi PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo–Mahfud MD. Namun, lagi-lagi duet Prabowo-Gibran masih unggul.
Pasangan Prabowo-Gibran meraup elektabilitas 49,9 persen. Sementara Ganjar-Mahfud hanya dapat 32,9 persen. Dengan data itu, Prabowo–Gibran unggul sebesar 17 persen dari pasangan Ganjar – Mahfud.
Temuan Poltracking lainnya yaitu Prabowo–Gibran juga unggul dalam simulasi tiga pasangan berdasarkan surat suara. Dalam simulasi ini, elektabilitas yang diperoleh Prabowo-Gibran adalah 40,2 persen.
Lalu, urutan dua ada duet Ganjar-Mahfud dengan torehan 30,1 persen. Sementara, pasangan Anies-Muhaimin berjarak 5,7 persen dari pasangan PDIP dengan perolehan 24,4 persen.
"Kisarannya margin antara pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud itu agak menjauh. Di saat yang sama, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin semakin mendekat," ujar Hanta.
Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada akhir Oktober hingga awal November 2023. Survei menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan dalam kurun waktu 28 Oktober sampai 3 November 2023.
Sampel survei ini melibatkan sebanyak 1.220 responden. Adapun angka margin of error kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Klaster survei menjangkau 38 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024. Survei juga menggunakan metode sampling representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka. Upaya itu dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.