Anies Kritik Politik Luar Negeri RI Transaksional: Mengejar Kepentingan Sempit
- Dok. Istimewa
Jakarta – Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan memberikan kritik kepada arah politik luar negeri Indonesia. Menurutnya, arah politik itu masih bersifat transaksional.
"Artinya indonesia bergerak ketika politik luar negeri memberikan keuntungan investasi, keuntungan perdagangan, dan bukan sebagai tanggungjawab sebagai warga dunia," ujar Anies kepada wartawan dikutip Kamis 9 November 2023.
Terbilang masih bersifat transaksional, kata Anies, arah politik luar negeri Indonesia hanya dilakukan untuk kepentingan sempit.
Setelah itu, dia mengambil contoh politik luar negeri Indonesia di kasus perang Ukraina dan Rusia.
"Bahwa kita mengejar kepentingan sempit di dalam berhubungan internasional, bahwa ketika kita melihat invansi Rusia ke Ukraina, dan kita hadir ke sana," kata Anies.
Anies menjelaskan dalam kasus itu justru Indonesia lebih mementingkan hal kecil seperti potensi terhambatnya rantai makanan dunia.
"Maka kita bicaranya pun mengamankan mata rantai suplai pangan kita, lah ini kan soal lebih besar daripada soal pasokan pangan itu," ucapnya.
Padahal kata Anies, Indonesia seharusnya memberikan sebuah gagasan terkait konflik tersebut. Dia berpandangan, politik luar negeri yang berdasarkan transaksional harus diganti.
"Kita harus kembali hadir di sana, harus membawa pesan. Kami warga dunia, dan penduduk nomor 4 terbesar di dunia, demokrasi salah satu terbesar di dunia, punya agenda 1,2,3,4 untuk dunia yang harus jadi perhatian. Jadi kami melihat ini sebagai masalah ini, kalau kita transaksional seperti ini," ungkapnya.