Yenny Wahid Pimpin 'Barikade Gus Dur' Deklarasi Dukung Capres pada Jumat
- VIVA/Uki Rama
Jakarta - Putri mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannubah Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid, mengumumkan rencana deklarasi Barisan Kader (Barikade) Gus Dur terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Dia masih merahasiakan pasangan capres-cawapres yang akan dia dan kelompok Barikade) Gus Dur dukung. “Nanti akan kami deklarasi dukungan. Pokoknya ciri utamanya yang dekat dengan keluarga Gus Dur,” kata Yenny Wahid kepada wartawan sebagaimana dikutip pada Selasa, 24 Oktober 2023.
Yenny mengatakan, deklarasi dukungan akan dilakukan setelah semua capres dan cawapres sudah mendaftar ke KPU. Saat ini tinggal pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang belum mendaftar ke KPU.
“Kemungkinan Jumat 27 Oktober Barikade Gus Dur akan mendeklarasikan dukungannya secara resmi kepada siapa,” kata Yenny.
Yenny memastikan bahwa Barikade Gus Dur bakal konsisten dengan sikapnya bila dukungannya sudah diumumkan ke publik dan akan sepenuhnya memperjuangkan kemenangan capres yang didukungnya.
Yenny Wahid, pada 6 September, menemui Prabowo Subianto di rumah sang bakal calon presiden di Jakarta. Waktu itu Yenny belum menyatakan secara terbuka mendukung Prabowo.
Prabowo dan Yenny hanya bicara bahwa mereka sepakat mendukung Pemilu Presiden 2024 dengan penuh semangat dan suka cita. Dalam kesempatan itu, Yenny menyebut Prabowo sebagai salah satu bakal capres prioritas baginya.
“Pak Prabowo ini punya visi yang luar biasa. Bagi kami, Pak Prabowo ini top list prioritas paling utama karena ada kesamaan-kesamaan visi, jadi rasional,” ujarnya.
Yenny Wahid sebelumnya menegaskan tak akan mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Dia mengaku sulit bagi pihaknya untuk mendukung orang yang pernah mengkudeta ayahnya dari kepemimpinan di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang kini dipimpin oleh Cak Imin.
"Akan sulit sekali bagi kami mendukung capres yang bersanding dengan orang yang pernah mengkudeta Gus Dur. Sulit, posisi kami sulit," kata Yenny saat ditemui di kantor pusat NU, Jakarta, 5 September.