Mahfud MD Ungkap Skenario PDIP Tentukan Cawapres Ganjar
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Mahfud MD mengaku telah dihubungi oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto lima hari sebelum pengumuman dirinya sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.
"Kira-kira lima hari sebelum pengumuman itu pak Hasto kontak, mau ketemu saya," kata Mahfud MD dikutip dari Youtube Najwa Shihab, Jumat, 20 Oktober 2023.
Mahfud mengatakan saat itu Hasto Kristiyanto menyampaikan PDIP sudah 90 persen lebih telah memilih dirinya untuk mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilu Presiden 2024.
Namun, kata Mahfud, Hasto berencana membuat semacam kejutan dalam penentuan cawapres Ganjar dengan cara seolah-olah kandidat cawapres masih banyak nama. Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga condong kepada dirinya.
"Ia mengatakan, 'Pak Mahfud, ini sudah 90 sekian persen. Tetapi saya akan membuat element of surprise, seakan-akan masih banyak calonnya. Tapi saya beritahu, Ibu (Megawati) sudah hampir sampai kesimpulan. Pak Mahfud jangan sampai banyak pergi ke luar kota'," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ganjar Pranowo mengaku sudah memiliki firasat bahwa Mahfud MD yang akan mendampingi dirinya sebagai cawapres. "Kalau [saya] sudah berbulan-bulan sebelumnya sudah kerasa: ini Pak Mahfud. Maka kami akhirnya bertemu, kita berbincang."
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan mengumumkan langsung nama Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo pada Rabu, 18 Oktober 2023. Keputusan itu diumumkan tak lama setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan soal batas usia capres-cawapres.
"Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar pranowo, adalah Bapak Profesor Doktor Mahfud MD," kata Megawati, di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023.
Penunjukan Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar dilakukan secara matang. Megawati mengaku memiliki berbagai pertimbangan untuk menjatuhkan pilihan kepada Mahfud MD.
“Saya mencermati seriusnya persoalan akibat liberalisasi politik dan perekonomian kita, yang akhirnya berdampak pada meningkatnya kasus korupsi, dengan berbagai persoalan tersebut saya pikirkan dengan seksama sebagai latar belakang,” ujarnya.