Poltracking: Suara Demokrat dan PPP Ngempos di Jabar, PSI Paling Jeblok
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Survei Poltracking Indonesia merilis hasil temuan terbaru mengenai elektabilitas partai politik. Temuan survei Poltracking itu hanya khusus di wilayah Jawa Barat.
Dari temuan hasil survei Poltracking, elektabilitas Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menempati posisi terakhir di Jawa Barat. Dengan kondisi itu, kedua parpol dinilai berpotensi tak lolos ke parlemen.
"Partai Demokrat 3,9 persen dan PPP 2,4 persen," kata Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi dalam paparannya secara daring, Selasa, 10 Oktober 2023.
Selain itu, Poltracking Indonesia juga mencatat elektabilitas partai tertinggi diduduki oleh Partai Gerindra dengan perolehan suara sebanyak 21,2 persen. Disusul PDI Perjuangan (PDIP) sebesar 17,6 persen.
Kemudian, posisi tiga ada Partai Golkar 8,2 persen, Partai Nasdem 7,4 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 7,3 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6,7 persen.
Selanjutnya, Partai Amanat Nasional (PAN) 6,5 persen. Sementara, partai non parlemen seperti Perindo hanya mampu mencapai 1,3 persen. Elektabilitas terburuk ditempati Partai Solidaritas Indonesia, hanya mencapai 1 persen.
Temuan survei Poltracking Indonesia juga melaporkan elektabilitas bakal capres dalam simulasi tiga nama yaitu yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dalam temuannya, bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menang telak dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
"Hasilnya adalah Pak Prabowo Subianto 44,2 persen," ujar Arya Budi dalam paparannya secara daring, Selasa, 10 Oktober 2023.
Adapun survei Poltracking Indonesia itu dilakukan secara khusus di Jawa Barat pada periode 25 September sampai 1 Oktober 2023. Angka margin of error dalam survei kurang lebih 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Metodologi survei menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden 1.000 responden warga Jawa Barat yang sudah berusia 17 tahun keatas dan memiliki hak pilih. Lalu, teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara tatap muka langsung dengan responden.