Sekjen Gerindra: Hasil Sebuah Survei Bukan Hasil Pemungutan Suara

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di kantor DPP Demokrat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ilham Rahmat

Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pihaknya tidak mau berpuas diri dengan beberapa hasil survei yang menunjukkan bakal capres Prabowo Subianto lebih unggul daripada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

"(Kami) Tidak boleh berpuas diri, karena itu hasil sebuah survei, bukan hasil pemungutan suara," kata Ahmad Muzani usai menghadiri acara deklarasi Setia Prabowo di Jakarta, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Muzani menyebut hasil survei merupakan potret keadaan demokrasi yang bisa berubah kapan saja. Oleh karena itu, Partai Gerindra beserta para relawan terus berjuang meyakinkan rakyat dalam menentukan pilihan mereka kepada Prabowo pada Pilpres 2024.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam kuliah umum di kampus Universitas Muhammadiyah, Malang, Jawa Timur, Rabu, 27 September 2023.

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

"Para relawan, para pendukung partai koalisi Prabowo, tetap turun ke bawah, tetap turun langsung ke rakyat, meyakinkan rakyat dari pintu ke pintu. Mereka (rakyat) yang memegang kartu suara. Merekalah yang punya hak untuk menentukan masa depannya," kata Muzani.

Hasil riset Lembaga Survei Nasional (LSN), yang dirilis Jumat (6/10), menunjukkan elektabilitas Prabowo mencapai 40,9 persen sementara Ganjar sebesar 33,1 persen dan Anies sebesar 22,2 persen.

Periode survei LSN pada 20-30 September 2023 di 38 provinsi se-Indonesia itu dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 1.420 responden melalui teknik pengambilan sampel secara angkat bertingkat.

Kemudian, hasil survei Poltracking Indonesia, yang dirilis Sabtu, juga menunjukkan Prabowo kembali mengungguli Ganjar secara head to head dengan selisih 6,3 persen dalam simulasi pilpres dua putaran.

Bakal Calon Presiden dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

Photo :
  • Tangkapan layar Gerindra Tv

Survei Poltracking Indonesia itu dilakukan pada periode 3-9 September 2024 dengan mengambil populasi warga negara Indonesia (WNI) pemilih sebesar 1.220 responden, menggunakan metode multistage random sampling, dan 2,9 persen margin of error. (ant)