PKB Ancam Disiplinkan, Menag Gus Yaqut Tidak Akan Menarik Pernyataannya
- Kementerian Agama
Jakarta – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, menegaskan tidak akan mencabut pernyataannya soal ajakan tidak memilih bakal capres yang mempunyai rekam jejak melakukan politisasi agama saat pemilu. Pernyataannya ini membuat elit PKB geram, dan mengancam akan mendisiplinkan dirinya.
Gus Yaqut, biasa Menag Yaqut disapa, tidak akan menarik pernyataannya itu meski diancam akan terkena pendisiplinan oleh partainya, PKB, sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid atau Gus Jazil.
"Saya nggak akan mencabut pernyataan saya," kata Yaqut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023.
Ketua Umum GP Ansor itu mengatakan, ajakan dirinya tidak salah karena politisasi agama tidak boleh. Menurut dia, politisasi agama akan berbahaya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Ya nggak boleh, setuju nggak kalian soal politisasi? Boleh nggak? Saya tanya boleh nggak politisasi agama? Engga kan, ya jangan. Agama itu harus menjiwai setiap perilaku kehidupan kita termasuk dalam berpolitik, tetapi jangan gunakan agama untuk berpolitik, itu saja ya masa begini juga kemudian ditertibkan, ya monggo," jelasnya.
Gus Yaqut lebih jauh menghormati Gus Jazil sebagai politikus hebat. Tetapi dia tidak akan mencabut apa yang disampaikannya tersebut. Termasuk, kata dia, ajakan agar masyarakat melihat rekam jejak bakal calon presiden.
"Untuk satu hal itu, ya untuk apa mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record calon pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan janji-janji dengan mulut manis, mencabut itu saya nggak mau," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid atau Gus Jazil, mengatakan pihaknya bakal mengambil langkah-langkah pendisiplinan terhadap Gus Yaqut atas pernyataan yang dinilai menyindir calon presiden usungan PKB, Anies Baswedan. Menurut Gus Jazil, pernyataan Gus Yaqut tak pantas, apalagi sebagai menteri.
"Kalau posisinya sebagai menteri, ya presiden lah yang mengevaluasi. Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisiplinan. Jadi, dan publik tentu juga akan memberikan penilaian," kata Gus Jazil kepada wartawan.
Menurut Gus Jazil, pernyataan Gus Yaqut tentang pemimpin bermulut manis layaknya seorang pendengung (buzzers) di media sosial.
"Hati-hati menjaga mulutnya, karena apa? Karena ini (Yaqut) pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang enggak perlu," kata Gus Jazil.