PDIP Rumuskan Desain Pangan, Megawati Bilang kepada Jokowi Bukan karena Pemilu
- YouTube PDIP
Jakarta - Dalam pidato pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di Jakarta, Jumat, 29 September 2023, Megawati Soekarnoputri menjelaskan tentang desain pembangunan pangan di Tanah Air. Ia mengatakan pembicaraan tentang pangan itu bukan karena kepentingan politik praktis Pemilu 2024.
Megawati menyampaikan hal tersebut di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga bakal calon presiden Ganjar Pranowo.
"Bapak Presiden, para petani, nelayan, yang saya sayangi dan hadirin sekalian. Setelah melalui beberapa focus group discussion yang diadakan sebelum Rakernas ini, PDIP merancang ulang tentang desain pembangunan pangan masa depan: pertama, dengan keanekaragaman flora dan fauna, baik di darat maupun di laut yang begitu beragam dan melimpah," ujar Megawati dalam pidatonya.
Menurutnya, kebijakan pangan harus mengakar pada komitmen ideologi agar Indonesia bisa benar-benar berdaulat di bidang pangan dengan cara berdiri di atas kaki sendiri. Ia mengatakan hal itu bisa dilakukan jika ada tekad dari masyarakat.
"Saya, sebagai ketua yang juga ditunjuk Presiden, [sebagai] Ketua Dewan Pengarah yang namanya BRIN, saya sudah mulai mendata yang disebut flora fauna--tapi sekarang sedang bagian tumbuhan: belum enam bulan, Bapak Presiden, sudah terjumlah mulai terangkat ada 2 juta tanaman yang telah didata dan masih terus untuk dilaksanakan," katanya.
Oleh sebab itu, kata Megawati, masyarakat harus percaya bahwa Indonesia bisa berdiri di kaki sendiri. Ia kemudian mencontohkan Badan Riset dan Inovasi Negara (BRIN) yang kini telah memiliki belasan ribu pegawai.
"Tapi, saya sangat yakin dengan adanya BRIN, dari BRIN itu sudah terhitungkan jumlah pekerja atau pegawai itu 16 ribu: yang 10 [ribu] pe-research, yang 6 ribu adalah pegawai dan sebagainya. Jadi, terbayangkan tidak, kalau ada yang ragu kita tidak bisa berdiri di atas kaki sendiri," katanya.
Megawati juga menyebut desain politik ekonomi bagi pangan di Indonesia. Dia berharap agar petani dan nelayan bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri.
"Di sini harus dibangun sebuah keyakinan dan, tentunya, fokus, bahwa melalui campur tangan negara, petani dan nelayan bisa menjadi tuan di negerinya sendiri. Ini bukan karena kita mau pemilu, ya, tapi kita renungkan bertahun-tahun," ujarnya.