Eks Politisi Nasdem: Kalian Yakin Anies jadi Capres? Saya Enggak Yakin

Zulfan Lindan
Sumber :
  • Survei Populi

Jakarta – Keraguan kalau Anies Baswedan akan diajukan untuk menjadi calon presiden atau capres ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU, muncul dari eks politis Partai Nasdem Zulfan Lindan. Dia pesimis Anies akan didaftarkan untuk ikut kontestasi Pilpres 2024.

Zulfan menilai, peta politik saat ini berjalan sangat dinamis. Tidak menutup kemungkinan, kata dia, akan terjadi perubahan di menit-menit akhir. Zulfan sempat menyinggung sikap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dibawah Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sekaligus bakal cawapres Anies. Menurutnya, sikap politik PKB mudah berubah.

Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Photo :
  • Twitter Muhaimin Iskandar @cakimiNOW

"Kalian yakin enggak, Anies jadi capres? Saya enggak yakin. Saya paling enggak yakin dari dulu. Last minute bisa berubah. Apalagi kalau bicara PKB, gampang sekali berubahnya," ujar Zulfan, saat menjadi pembicara di Seminar Nasional yang diadakan Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) dengan tema “Meneropong Kepemimpinan Masa Depan” di Jakarta, Rabu, 20 September 2023. 

Zulfan Lindan sebelumnya adalah pengurus DPP Partai Nasdem. Dia saat menjabat, sempat membuat pernyataan kalau Anies yang dideklarasikan sebagai capres oleh Nasdem, adalah antitesis dari Jokowi. Itu yang membuat Nasdem tidak nyaman, hingga ia memilh mengundurkan diri dari partai pimpinan Surya Paloh itu.

"Jadi siapa yang menyangka, kita lagi tidur enak-enak, besok-besok Anies tiba-tiba deklarasi dengan Cak Imin. Terus besok kita tidur lagi, Anies pisah dengan Cak Imin," sambungnya. 

Meski Anies dan Cak Imin telah berpasangan usai deklarasi pada 2 September 2023 di Surabaya Jawa Timur, Zulfan menilai masih ada peluang bagi keduanya untuk berpisah. 

Terlebih, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memiliki hubungan yang kurang baik dengan Presiden Joko Widodo. Sementara ingin terus menunjukkan kalau loyal pada Presiden Jokowi.. 

"Dia (Surya Paloh) selalu ingin menunjukkan muka kepada Pak Jokowi, (seperti) 'saya loyal', 'saya tidak mau berbeda dengan Jokowi', 'saya selalu sama'. Tapi terlalu banyak kasus, itu problemnya," jelasnya.