Pelanggaran HAM Masa Lalu Prabowo Kembali Disorot Jelang Pilpres, Gerindra: Isu Kaset Rusak

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto
Sumber :

Jakarta – Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024, rekam jajak bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto kembali disorot oleh Ketua Umum Ganjarian Spartan, Guntur Romli. Dia menyorot terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Prabowo pada masa lalu. 

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, isu terkait pelanggaran HAM itu selalu saja terulang ketika mendekati Pilpres. Sebab, kejadian itu kerap kali dijadikan senjata untuk menjatuhkan elektabilitas Prabowo. 

"Isu Pak Prabowo melanggar HAM ini kan isu kaset rusak yang diulang setiap lima tahun, setiap menjelang pemilu mendekati. Guntur Romli dan kawan-kawan selalu mengopinikan itu," kata Andre dalam Catatan Demokrasi TvOne Selasa, 19 September 2023. 

Politikus Gerindra Andre Rosiade

Photo :
  • tvOne

Andre menuturkan, jika benar Prabowo di masa lalu melakukan kejahatan HAM, dia mempertanyakan kenapa hingga kini Prabowo tidak dijatuhi hukuman dan menjalankan sidang. 

"Kan PDI Perjuangan sudah berkuasa Bu Mega jadi Presiden, Pak Jokowi dua periode jadi presiden. Temen-temen Guntur Romli menyatakan Pak Prabowo jadi penjahat HAM kenapa enggak disidang Pak Prabowo itu? Udah tiga periode loh PDIP partainya Pak Guntur Romi itu berkuasa di Indonesia, " ujarnya.

Andre Tegaskan Tudingan Itu Tidak Benar 

Menurutnya, tudingan itu tidak benar adanya, sehingga Prabowo bisa kembali mencalonkan sebagai bacapres.  "Bahkan sekarang menjadi Menteri Pertahanan. Bahkan Pak Prabowo diterima dengan tangan terbuka, dengan karpet merah di negara yang menjadi penegak HAM di dunia namanya Amerika Serikat. Menunjukkan apa? Pak Prabowo bersih dari tuduhan fitnah dan hoaks yang disampaikan Pak Romli dan kawan-kawan," tegasnya. 

Romli sebelumnya mengatakan, dalam memilih pemimpin untuk bangsa Indonesia ke depannya, rekam jejak menjadi hal yang sangat penting. 

"Rekam jejak penting loh, ini mau memilih pemimpin kalau dianggap Pak Prabowo memiliki dosa hak asasi manusia emang iya kok. Terlibat dengan penculikan karena itulah Pak Prabowo dipecat dari TNi, ini kan fakta sejarah," jelasnya.