Tak Takut Tantangan Debat BEM UI, Anies: Saya Batalkan Agenda Lain Demi Penuhi Undangan!

Bakal capres Anies Baswedan di kampus UI hadiri Kuliah Kebangsaan.
Sumber :
  • YouTube TV UI

Jakarta – Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan merasa tidak takut untuk memenuhi undangan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Anies dapat undangan untuk adu argumen di kampus UI pada Kamis besok, 14 September 2023.

Selain Anies, dua bacapres lain yaitu Ganjar Pranowo dan  Prabowo Subianto juga diundang BEM UI. Eks Gubernur DKI itu mengaku siap hadir penuhi undangan BEM UI.

"Saya siap datang. Bahkan sebenarnya ada rencana ke luar. Saya batalkan supaya bisa memenuhi undangan BEM UI," kata Anies di The Menara Peninsula Hotel Jakarta, Selasa 12 September 2023.

Anies mengklaim sangat siap saat dapatkan undangan adu gagasan dari BEM UI. Dia bahkan sudah sempat menyambangi Sekretariat BEM UI beberapa waktu lalu usai hadir mengusu Kuliah Kebangsaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI pada 29 Agustus 2023.

BEM UI sebelumnya menginisiasi tiga bakal capres yaitu Anies, Ganjar, dan Prabowo untuk hadir dalam forum adu gagasan di kampus UI, Kamis, 14 September 2023. BEM UI juga sudah mengirimkan undangan terhadap tiga bacapres tersebut.

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menyampaikan alasan pihaknya membuat forum debat adu gagasan capres karena menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengizinkan kampanye di institusi pendidikan. Namun, asal tak membawa atribut kampanye.

Melki menantang tiga bacapres tersebut hadir ke kampus UI jika punya nyali. Dia bilang BEM UI siap menguliti pemikiran tiga bakal capres.

"Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden atau bakal calon presiden untuk hadir ke UI karena kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian. Kami siap menyampaikan aspirasi kami dan mendebat seluruh argumen kalian jika perlu," kata Melki dalam keterangan tertulis, Senin, 21 Agustus 2023.

Melki menuturkan saat ini model kampanye membosankan karena minim substansi dan hanya berisi lip service semata.

"Kami tak mau masa depan bangsa ini digantungkan pada calon pemimpin yang hanya berfokus pada kampanye, pencitraan, dan lip service tak bermutu. Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat," ujarnya.