Terilhami Pendapat Milenial, PDIP Anggap Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo seperti Pacar Baru
- VIVA/Yeni Lestari
Yogyakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan dirinya mendapat masukan dari kalangan milenial dan generasi Z dalam memahami perilaku Budiman Sudjatmiko yang menentang partai dengan mendukung Prabowo Subianto.
"Kemarin kami adakan pelatihan anak-anak milenial. Saya bertanya, gimana [kalian melihat kasus] Pak Budiman [Sudjatmiko]? [dijawab] Sudah, Pak Sekjen, sudah. Pak Budiman ini kan seperti punya pacar baru," kata Hasto di Yogyakarta, Selasa, 22 Agustus 2023.
"Jadi, biar asyik dengan pacarnya. Toh tiga bulan nanti akan ketahuan bagaimana pacar barunya ini. Itu dari generasi milenial ketika saya bertanya tentang Pak Budiman Sudjatmiko," katanya.
Yang penting, kata Hasto, PDIP dan seluruh pendukung Ganjar Pranowo tetap bergerak ke bawah atau ke rakyat. Bahkan, kejadian seperti Budiman itu justru menjadi salah satu faktor rebound (melejit) elektabilitas Ganjar.
Hasto juga menegaskan bahwa kejadian tersebut mengajarkan pentingnya berpolitik dengan etika karena integritas bagi seorang politikus adalah yang paling penting.
"Berpolitik harus dilakukan dengan etika yang baik. Jangan korbankan integritas kita, karena bagi politisi itulah yang paling penting. Bagi pejuang, integritas melekat dalam karakter kita," katanya.
Budiman Sudjatmiko bersama relawan pendukungnya menyatakan mendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto. Ia menyatakan, meski dulunya berseberangan dengan Prabowo, setelah menyelami pemikiran Prabowo Subianto, ternyata semangatnya mewujudkan kedaulatan rakyat sama.
"25 tahun yang lalu Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya bersama teman-teman menjalankan tugas sejarah. Dulu terpaksa kita di kubu yang berbeda," kata Budiman.
"Tetapi setelah 25 tahun saya terinspirasi setelah membaca buku 'Paradoks Indonesia' yang diberikan Pak Prabowo, ditulis Pak Prabowo, kok semangatnya sama dengan yang dulu saya perjuangkan dengan teman-teman aktivis untuk kedaulatan rakyat Indonesia. Sama. Sudah saatnya tugas sejarah bersatu dengan tugas negara," ujarnya.
Atas dasar itulah, Budiman menyatakan bergabung dan mendukung Prabowo di Pilpres 2024. "Sudah saatnya tugas sejarah bersatu dengan tugas negara," ujarnya
Budiman Sudjatmiko mengajak semua pihak untuk menatap masa depan supaya lebih cerah. "Kita lupa jika ada masa depan. Oleh karena itu, kita harus melihat ke masa depan, sesekali kita bisa melihat ke belakang," kata Budiman.