Panas! Elite PDIP Serang Budiman Sudjatmiko: Punya Utang Miliaran hingga Minta Jatah Menteri
- Twitter.com/@budimandjatmiko
Jakarta - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Yevri Hanteru Sitorus menyindir rekan separtainya Budiman Sudjatmiko kini menjadi ahli kosmetik atau ahli operasi plastik.
Deddy mengatakan itu ke Budiman yang dengan terang-terangan mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024. Padahal, PDIP memutuskan mengusung Ganjar Pranowo.
“Jadi, sekarang Budiman yang aktivis berubah menjadi ahli kosmetik, ahli oplas yang tugasnya membedaki muka calon yang dia dukung supaya terlihat kinclong di mata masyarakat atau katakanlah penggemar Budiman," kata Deddy dalam video di akun Instagaramnya @deddyyevrisitorus yang dlihat VIVA pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Dia menyebut tugas lain Budiman yaitu membersihkan rekam jejak Prabowo dalam dugaan pelanggaran HAM masa lalu."Satu lagi tugasnya apa? Jadi detergen untuk membersihkan rekam jejak pelanggaran HAM masa lalu yang terus membebani calon yang dia dukung,” jelas Deddy.
Deddy mengingatkan Budiman seharusnya tahu di PDIP berlaku fatsun. Kata dia, jika sudah ada keputusan DPP maka tak ada lagi pilihan lain, selain mentaatinya.
Terkait Pilpres 2024, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah memutuskan untuk mendukung Ganjar. Kata dia, sanksi yang membangkang akan dikenakan sanksi berat berupa pemecatan.
“Kader yang menyimpang dari aturan itu secara langsung dikenakan sanksi pemecatan. Tidak ada itu proses-proses dipanggil, diperingatin, tidak ada itu barang," tutur Deddy.
"Karena Anda sudah jelas men-declare. Tetapi pintarnya Budiman mau main sandiwara, ‘saya gak mau mundur, saya sedih’, dia inginnya supaya PDI pecat saja," ujar Deddy.
Dia menangkap manuver Budiman yang ogah mundur dari PDIP karena ingin playing victim main sinetron.
"Maksudnya apa? Mau main sinetron. Playing victim. Supaya dia harganya naik di mata kelompok atau capres yang dia dukung. Dari zero menjadi hero. Martir untuk memperjuangkan sesuatu,” kata anggota DPR tersebut.
“Banyak banget alasan lo Bud. Mulai dari persatuan kaum nasionalis, lalu kepentingan strategis. Lalu lebih berat berkawan daripada berlawan. Udahlah bulshit. Kita tahu siapa Anda,” kata Deddy menambahkan.
Deddy menegaskan, Budiman saat ini sedang melakukan playing victim. Ia menilai, Budiman seolah tidak tahu terima kasih, padahal utang-utang miliknya yang mencapai miliaran rupiah selama ini dibayari oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP.
“Anda punya banyak masalah di bidang keuangan, Anda punya banyak ambisi. Padahal, kita bertahun-tahun banyak mengurus Anda. Sekjen langsung, utang-utang anda kita beresin, yang begitu besar, miliaran, tapi ya ternyata tidak ada artinya buat Anda,” kata Deddy.
Deddy lebih jauh menyebut Budiman pernah mendatangi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk meminta jatah menteri jika Ganjar Pranowo terpilih.
“Anda datang ke Sekjen minta kursi menteri kalau pak Ganjar menang, tentu saja kami kaget. Karena tidak ada yang bisa menggaransi itu, bahkan ibu Megawati, karena itu hak prerogatif presiden," tuturnya.
"Dan, Anda kemudian marah lalu pergi ke seberang kemudian ditawarin menjadi menteri atau wakil presiden, silahkan,” kata Deddy.
Meski begitu, Deddy meminta Budiman Sudjatmiko berani mundur dari PDIP karena bersebrangan dengan keputusan partai. Itu, ditekankan Deddy merupakan konsekuensi terhadap langkah yang diambil Budiman.
Dia juga menyinggung soal dugaan proyek di Kemenhan yang diisukan didapat oleh relawan Prabowo-Budiman (Prabu).
“Harusnya jantan dong. Mundur dari PDI Perjuangan. Jangan playing victim. Itu sangat-sangat tidak etis. Oke kawan. Kasian kami melihat anda," ujarya.
"Mudah-mudahan apa yang anda inginkan berhasil, jadi menteri atau wakil presiden. Dan kami dengar kabar-kabarnya ni, katanya ketua Prabu itu dapet proyek dari Kemenhan Rp200 miliar. Betul ndak itu? Saya sebagai teman prihatin kalau itu tidak benar," tuturnya.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko menegaskan dirinya masih menjadi kader PDIP meski menyatakan mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres. Status Budiman kini dibayang-bayangi pemecatan oleh PDIP.
"Saya tidak terpikir. Saya tidak terpikir pindah, karena saya masih PDI Perjuangan," kata Budiman.