Partai Garuda Sindir 'Boneka Asing' Bermunculan Nyerang Kebijakan Hilirisasi Jokowi

Presiden RI Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin (kiri) di sela-sela kunjungan ke Mal Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Mei 2023.
Sumber :
  • ANTARA/Gilang Galiartha

Jakarta - Partai Garuda menyoroti Dana Moneter Internasional atau IMF yang terus menekan Pemerintahan RI era Presiden Jokowi terkait hilirisasi nikel. Kebijakan Jokowi yang tetap pada keputusan untuk hilirisasi nikel terus dibombardir dan ditekan IMF.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi heran dengan kepentingan IMF yang terus menekan Jokowi. Padahal, dengan hilirisasi nikel yaitu menghentikan ekspor bahan mentah nikel berganti dengan eksport bahan sudah jadi memberikan dampak positif untuk RI.

"Keputusan ini sudah berjalan dan sangat menguntungkan Indonesia," kata Teddy, dalam keterangannya, Jumat, 11 Agustus 2023.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi.

Photo :
  • istimewa

Dia bilang, IMF dan negara-negara asing makin tidak nyaman saat Jokowi menyatakan hilirisasi ini bukan hanya untuk nikel. Ia menyebut Jokowi berencana akan melakukan hilirisasi pada tembaga, kobalt, bauksit dan bahan tambang lainnya

"Semakin asing menekan, semakin keras Jokowi bersikap agar kekayaan alam benar-benar bisa dinikmati oleh Indonesia," jelas Teddy.

Menurut dia, dengan sikap Jokowi yang bersikeras ngeyel membuat IMF terus menekan dengan berbagai cara.

"Karena kengeyelan itu, maka muncullah boneka-boneka pihak asing, orang-orang lokal yang menyerang kebijakan hilirisasi Jokowi dengan berbagai fitnah," tuturnya.

Dia bilang dengan serangan dari boneka asing itu mempersepsikan kebijakan Jokowi keliru. "Seolah-olah apa yang dilakukan Jokowi itu tindakan yang salah," ujarnya.

Teddy bilang ekspor nikel mentah punya nilai hingga Rp17 trilliun. Sementara, ekspor nikel bahan jadi nilainya Rp510 trilliun.

Dia menyebut dengan kebijakan hilirisasi, nilainya melonjak 30 kali lipat dibandingkan tidak hilirisasi.

"Tentu aneh dan tidak normal jika ada pihak lokal yang menentang dan menyerang keputusan Jokowi terkait hilirisasi. Bukankah hanya boneka yang mau melakukan hal-hal yang tidak normal tersebut?," sebut Teddy.