PKS Ingatkan Anies Risiko Demokrat Keluar Koalisi, Nasdem Tak Khawatir

Bacapres Anies Baswedan dengan Ketum Demokrat AHY di Bandung, Jabar.
Sumber :
  • Twitter @aniesbaswedan

Jakarta – Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie alias Gus Choi tidak khawatir Partai Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres. Gus Choi optimis, baik Demokrat maupun PKS tetap berada dalam KPP.

Dia meyakini apapun keputusan Anies soal figur cawapres, PKS dan Demokrat tetap berada di dalam koalisi.

"Nasdem yakin PKS dan Partai Demokrat tidak akan goyah. Apa pun yang diputuskan Mas Anies akan diterima dengan legawa dan penuh permakluman," kata Effendi saat dikonfirmasi awak media, Selasa, 8 Agustus 2023.

Bagi dia, pernyataan elite PKS yang khawatir risiko Demokrat akan keluar dari koalisi lantaran Anies tak kunjung umumkan cawapres, hanya sebagai masukan. Ia optimis pernyataan PKS itu bukanlah paksaan melainkan hanya gimmick politik. "(Jadi) enggak perlu khawatir. Tiga partai telah sepakat menyerahkan kepada Mas Anies," ujarnya.  

Menurut dia, Anies masih memiliki waktu menentukan siapa figur cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024. Gus Choi menilai  pertimbangan yang matang bakal menghasilkan keputusan berkualitas baik. 

"Waktu masih ada. Pikiran yang cerdas, pertimbangan yang matang, dan sikap yang tepat, akan melahirkan keputusan yang berkualitas tinggi," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan Anies agar segera menentukan bakal calon wakil presiden. Mardani menyampaikan demikian karena khawatir potensi hengkangnya Partai Demokrat jika ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak dipilih sebagai bakal cawapres.

“Nasdem, Demokrat, PKS, kita bekerja dengan segala (kemampuan). Kita tidak transaksional, kita ini beresiko (terpecah) dan sudah mulai ada resikonya. Jangan biarkan Partai Demokrat, Mas AHY (hengkang),” ujarnya. 

Mardani menurutkan penting bagi Anies segera menentukan bakal cawapres. Harapannya, agar elektabilitas Anies bisa optimal. 

Dia melihat rendahnya elektoral eks Gubernur DKI Jakarta itu di Sumatera Barat (Sumbar) karena tak kunjung ada kejelasan nama bacawapres. 

“Kalau sudah lengkap (capres-cawapres), sekber (sekretariat bersana) sudah terbentuk, target ditetapkan, aksi dilaksanakan, maka lancar sudah. Gerakan di bawah jalan,” kata Mardani.