Puji Kerendahan Hati Prabowo, Grace PSI: Kalau di Tempat Lain, Kita Merangkak
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie memuji kerendahan hati Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang bersedia menyambangi Kantor DPP PSI pada Rabu, 2 Agustus 2023.
Grace bahkan secara gamblang membandingkan sikap Partai Gerindra dengan partai politik (parpol) besar lainnya.
Di depan Prabowo, Grace mengaku sulit mengundang parpol untuk hadir ke markas PSI. Kata dia, PSI justru yang lebih sering diminta menghampiri markas parpol besar itu.
Namun, sikap berbeda datang dari Partai Gerindra. Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra justru dengan senang hati datang ke Kantor DPP PSI yang terbilang kecil. Dia pun merasa terhormat bisa disambangi partai pemenang pemilu kedua di Pemilu 2019.
"Suara PSI baru 1,89 persen, isinya anak-anak kecil, bocil-bocil ingusan. Tapi partai kedua, partai pemenang kedua Pemilu berkenan datang, mendatangi. Kalau di tempat lain, kita yang diminta ke sana. Kalau perlu, sambil merangkak," kata Grace dalam konferensi pers usai menggelar pertemuan dengan Prabowo, Rabu, 2 Agustus 2023.
"Buat kami, ini sebuah kehormatan dan menunjukkan bahwa Pak Prabowo adalah seorang yang rendah hati. Seorang tokoh besar yang mau me-respect siapapun orangnya, apakah dia partai besar atau partai kecil," lanjutnya.
Dalam pertemuan dengan Prabowo, Grace mengaku membahas banyak hal, termasuk visi dan misi partai. Grace merasa, ada kesamaan visi antara PSI dan Partai Gerindra.
Kesamaan visi yang dimaksud ini berkaitan dengan keberlangsungan program-program Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat ini. Kata Grace, PSI dan Gerindra sepakat untuk tetap gotong royong demi kemajuan Indonesia.
Dia mengaku perbincangan dengan Prabowo berlangsung serius tapi santai. Dalam pembahasan itu, Indonesia mesti bersatu dan meninggalkan perbedaan.
"Jadi perbincangan hangat, serius tapi santai, saling berbagi visi dan ada kesamaan yang saya temukan dari PSI dan Pak Prabowo bahwa kita sama-sama percaya bahwa kalau mau Indonesia maju kita harus bersatu harus bisa meninggalkan semua perbedaan, supaya kita bisa jadi bangsa yang kuat," jelasnya.